Guterres memulai pesan videonya dengan salam dalam bahasa Turki, mengatakan "Sevgili Dostlar," atau "Teman terkasih." Ia mengungkapkan "belasungkawa terdalam dan solidaritas mendalam untuk salah satu bencana alam terbesar sepanjang waktu" di Turki dan Suriah.
"Kamu tidak sendiri. PBB ada bersama Anda, dan kami berlomba untuk membantu," tegasnya, dikutip dari laman Anadolu Agency.
"Ketika saya melihat gambaran penderitaan dan kehancuran, saya melihat orang dan tempat yang saya kenal dengan baik," ungkap Guterres, mengenang kunjungan yang sempat dilakukannya ke daerah terdampak gempa saat masih menjadi komisaris pengungsi PBB.
Ia juga mengaku tidak akan melupakan kehangatan dan kemurahan hati orang-orang yang ditemuinya ketika berada Turki. Ia juga mencatat bahwa Turki adalah rumah dengan jumlah pengungsi terbesar di dunia.
"Sekarang, saya mendesak dunia untuk mendukung Anda, sama seperti Anda telah mendukung orang yang membutuhkan selama bertahun-tahun," sebut Guterres.
Sang sekjen menambahkan, kebutuhan bantuan memang sangat besar, tetapi PBB akan melakukan semaksimal mungkin untuk dapat mendukung Turki menghadapi bencana tersebut. Guterres juga mengimbau masyarakat di seluruh dunia untuk melakukan hal serupa.
Ia mengakhiri pesannya dalam bahasa Turki, dengan mengatakan: "Seninleyiz Türkiye (Kami bersamamu Turki)."
Penggalangan dana yang dikumpulkan melalui kampanye PBB akan dikirim ke Pihak Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) dan Bulan Sabit Merah Turki. Saat ini, kampanye tersebut masih berlangsung.
Berdasarkan data terbaru, setidaknya 35.418 orang tewas dan 105.505 orang terluka dalam gempa bumi yang mengguncang Turki selatan pekan lalu. Jika digabungkan dengan angka kematian di SUriah, maka jumlahnya telah melampaui 41.000.
Sebelumnya pada 6 Februari, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 dan 7,6 melanda Turki selatan. Gempa itu berpusat di Kahramanmaras dan mengguncang sembilan provinsi lainnya, seperti Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye dan Sanliurfa, yang berdampak terhadap lebih dari 13 juta orang. (Jessica Gracia)
Baca juga: WHO: Gempa Turki-Suriah Jadi Bencana Terburuk Sejak 1 Abad Terakhir
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
