"Kami masih mempelajari besarnya skala kerusakan serta kerugian (dari gempa Turki-Suriah). Angka sebenarnya belum dapat diketahui," kata Kluge, dilansir dari laman Politico, Selasa, 14 Februari 2023.
Hingga Selasa kemarin, lebih dari 31.000 orang dipastikan tewas akibat gempa di Turki, dan hampir 5.000 lainnya di Suriah. Satu hari setelahnya, yaitu Rabu ini, angka kematian gabungan dari kedua negara menembus 41.000.
Kluge meyakini angka kematian di Turki dan Suriah akan terus bertambah.
Baca juga: Tembus 41.000, Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Terus Bertambah
WHO telah mengeluarkan seruan untuk mendonasikan USD43 juta dalam mendukung tanggap darurat gempa di Turki dan Suriah, dengan kemungkinan adanya lebih banyak lagi bantuan kemanusiaan untuk dua negara tersebut.
"Saya berharap (jumlah donasi) ini bertambah setidaknya dua kali lipat dalam beberapa hari ke depan," ucap Kluge.
Dengan adanya krisis fasilitas air dan sanitasi di area terdampak gempa, kekhawatiran akan masalah kesehatan meningkat, termasuk penyebaran penyakit menular. Hal ini semakin diperburuk dengan rusaknya sejumlah fasilitas kesehatan di Turki dan Suriah.
"Menurut pihak berwenang Turki, diperkirakan ada 80.000 orang yang sedang dirawat di rumah sakit. Kondisi ini memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan," sebut Kluge.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengerahkan Tim Medis Darurat terbesar di WHO Wilayah Eropa sejak 75 tahun organisasi itu berdiri. Tim itu akan mendukung operasional di sejumlah fasilitas medis yang rusak, serta berfokus pada tingginya jumlah pasien trauma serta korban yang mengalami luka parah. (Jessica Gracia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id