"Kami menolak terorisme dalam segala bentuknya, dan berdiri teguh di sisi sekutu NATO kami, Turki, dan rakyat Turki," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam keterangan di X, media sosial yang sebelumnya bernam Twitter.
Melansir dari laman Anadolu Agency, Blinken mendoakan para korban cedera agar segera pulih dan beraktivitas seperti biasa.
Pada hari Minggu kemarin pada pukul 09.30 waktu setempat (06.30GMT), seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di depan Direktorat Jenderal Keamanan di Ankara.
Dua polisi menderita luka ringan, sementara satu teroris lainnya dibunuh aparat keamanan di pintu masuk.
Menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Turki, para pelaku serangan teroris menggunakan mobil yang mereka curi dari warga sipil yang mereka bunuh.
Keterkaitan salah satu penyerang yang tewas dengan kelompok teroris PKK telah dikonfirmasi, kata pihak kementerian, seraya menambahkan bahwa penyelidikan terhadap teroris lainnya terus berlanjut.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa teroris tidak akan pernah berhasil menghancurkan perdamaian di negaranya. Hal ini ia sampaikan usai serangan bom bunuh diri di Ankara.
"Para teroris tidak akan pernah berhasil menghancurkan perdamaian dan keamanan di Turki," tegas Erdogan.
Baca juga: Erdogan: Teroris Tidak akan Menang di Turki
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News