Gugatan terhadap Giuliani dilayangkan pada Senin, 25 Januari. Giuliani pernah berkata bahwa perusahaan tersebut telah merugikan Trump dalam pemilu AS pada 3 November 2020.
"Mantan wali kota New York Giuliani dan sekutunya telah membuat dan menyebarkan kebohongan besar, menipu jutaan warga agar percaya bahwa Dominion telah mencuri suara mereka," kata perusahaan tersebut, dilansir dari Channel News Asia pada Selasa, 26 Januari 2021.
Dominion mengatakan Giuliani telah merusak reputasi mereka. Beberapa waktu setelah pemilu AS berakhir, Giuliani menuduh Dominion memanipulasi suara sehingga menguntungkan Joe Biden. Tuduhan dilayangkan tanpa bukti.
Baca: Trump Cari Cara untuk Tunda Pengumuman Hasil Pilpres
Giuliani merupakan pemimpin tim kuasa hukum Trump yang berusaha membalikkan hasil pemilu. Tim Giuliani mengklaim hasil pemilu AS tidak sah karena dicurangi.
Namun, putusan pengadilan di beberapa negara bagian dan federal, dan juga di level Kongres AS, menolak klaim kecurangan yang dilontarkan tim Trump.
Ini merupakan gugatan hukum kedua yang dilayangkan Dominion. Sebelumnya pada 8 Januari lalu, Dominion menggugat pengacara kampanye Trump lainnya, Sidney Powell.
Seperti Giuliani, Powell juga digugat sebesar USD1,3 miliar karena atas tuduhan menyebarkan teori konspirasi mengenai pemilu AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News