Menurutnya, sejak perang Israel-Palestina di Gaza awal bulan ini, sejumlah pihak yang dianggap sebagai organisasi teroris asing telah menyerukan serangan terhadap AS dan negara-negara Barat. Hal ini disebut FBI berpotensi melahirkan kekuatan ekstremis di dalam negeri AS.
"Tindakan Hamas dan sekutunya akan menjadi inspirasi yang belum pernah kita lihat sejak ISIS meluncurkan kekhalifahannya beberapa tahun lalu," ungkap Wray, dilansir dari CNA, Rabu, 1 November 2023.
Wray menyampaikan hal tersebut di depan Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat AS yang berfokus pada ancaman terhadap Negeri Paman Sam. Ancaman terhadap orang-orang Yahudi, Islam, dan Arab-Amerika juga dilihat Pemerintah AS sejak perang di Gaza.
Pangkalan militer AS di luar negeri terkena serangkaian serangan oleh kelompok milisi yang didukung Iran bulan ini. Potensi serangan dunia maya terhadap AS yang diinisiasi Iran dan oknum non-negara juga diprediksi akan meluas.
Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas mengatakan bahwa tingkat kebencian terhadap pelajar Yahudi di AS semakin terlihat setelah meletusnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Gedung Putih juga merasa khawatir atas laporan tindakan anti-semitisme di beberapa universitas di AS. Otoritas universitas pun kini mulai meningkatkan keamanan lingkungan kampus mereka.
Sementara itu dalam puncak pertemuan ransomware yang diadakan Gedung Putih pada hari Selasa, Jaksa Agung Merrick Garland menyebut dirinya telah mengutus Departemen Kehakiman AS untuk ikut terlibat dalam penyelidikan Israel terkait aliran dana Hamas, termasuk aliran cryptocurrency. (Abdurrahman Addakhil)
Baca juga: Serangan Udara Israel Hantam Kamp Pengungsi Gaza, Tewaskan Komandan Senior Hamas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
