"Pertama, sebagai calon terpilih anggota Dewan HAM PBB, Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat solidaritas politik dan dukungan kemanusiaan terhadap Palestina, termasuk dengan meningkatkan kontribusi ke UNWRA sebesar tiga kali lipat," ucap Menlu Retno.
Kedua, Indonesia berkomitmen melanjutkan proses ratifikasi Konvensi Internasional untuk Pelindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa. Jika konvensi tersebut telah diratifikasi, berarti Indonesia telah meratifikasi semua instrumen inti HAM internasional.
Ketiga, Indonesia berkomitmen melindungi dan menghormati hak penyandang disabilitas, termasuk dengan memperkuat peran Komisi Nasional Disabilitas. Keempat, Indonesia juga berkomitmen mengimplementasikan Strategi Nasional Bisnis dan HAM.
Selain komitmen nasional, Menlu Retno juga telah menyampaikan komitmen negara-negara anggota ASEAN dan Timor Leste untuk memperkuat kerja sama HAM di kawasan.
"Kami berkomitmen untuk memperkuat kerja sama regional di bidang HAM, termasuk melalui implementasi ASEAN Leaders' Declaration on the ASEAN Human Rights Dialogue yang diadopsi pada KTT ASEAN ke-43," tuturnya yang membacakan pernyataan ASEAN.
Di sela-sela kunjungan ke Jenewa, Menlu Retno juga bertemu Thant Myint-U, visiting scholar di University of Cambridge untuk membahas mengenai isu Myanmar. Keduanya akan bersama-sama menjadi panelis dalam "Round Table: the Future of Human Rights, Peace and Security" pada hari kedua peringatan ke-75 tahun Deklarasi HAM hari Selasa ini, 12 Desember 2023.
Selain itu, Menlu Retno juga akan berbicara pada High Level Event mengenai situasi HAM di Palestina (12/12) dan menyampaikan pernyataan pada Global Refugees Forum pada Rabu besok.
Peringatan Deklarasi Universal HAM ke-75 di Markas PBB Jenewa dihadiri sekitar 16 Kepala Negara/Pemerintahan dan 20 pejabat setingkat Menteri.
Baca juga: Di WTO, Indonesia Serukan Bantuan untuk Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News