Demonstran berjabat tangan dengan aparat kepolisian LAPD di California, 2 Juni 2020. (Foto: AFP/Agustin PAULLIER)
Demonstran berjabat tangan dengan aparat kepolisian LAPD di California, 2 Juni 2020. (Foto: AFP/Agustin PAULLIER)

Protes Antirasisme di AS Mulai Kondusif

Marcheilla Ariesta • 07 Juni 2020 14:20
California: Protes antirasisme di Amerika Serikat masih terus berlanjut hingga akhir pekan ini. Meski demikian, situasi di Negeri Paman Sam sudah mulai kondusif dalam beberapa hari terakhir.
 
Protes masif dipicu kematian seorang warga kulit hitam AS bernama George Floyd. Floyd meninggal usai lehernya ditindih seorang polisi kulit putih bernama Derek Chauvin pada 25 Mei.
 
Sejak video kematian Floyd viral di media sosial, warga AS turun ke jalan dan menuntut keadilan.

Kapten Hifni Assegaf, seorang pilot ExpressJet Airlines asal Indonesia yang tinggal di California, mengatakan bahwa kondisi di sana saat ini mulai berangsur kondusif. Tak ada lagi kerusuhan berarti antara pedemo dan polisi.
 
"Kali ini berbeda, protes masih ada, namun mulai tenang. Mereka (pedemo) protes dengan damai," kata sang kapten kepada Medcom.id lewat sambungan telepon, Minggu 7 Juni 2020.
 
Hifni mengatakan, aturan jam malam di wilayahnya kini sudah dicabut. Sehingga, imbuh dia, warga sudah bisa melakukan aktivitas di luar rumah saat malam hari.
 
Tuntutan protes masih tetap sama, yakni kesetaraan hak bagi seluruh warga AS. Menurut Hifni, diskriminasi di AS masih cukup kental.
 
Ia menambahkan, kasus George Floyd bukan kali pertama terjadi di AS. "Diskriminasi bahkan dirasakan oleh penduduk pribumi di AS beratus tahun lamanya. Orang Indian-Amerika mereka jarang ada yang punya jabatan, kalau ada pun di pedesaan," tutur dia.
 
Saat ini kondisi di AS pascaprosesi pemakaman Floyd sudah cukup tenang. Unjuk rasa masih terjadi, namun berjalan relatif kondusif dengan dijaga sejumlah petugas.
 
"Petugas menjaga rakyat yang berdemo. Mereka tidak melakukan kekerasan, tapi menjaga," imbuh dia.
 
Para pengunjuk rasa kini hanya meminta agar polisi menyetop aksi brutal kepada warga kulit berwarna, termasuk orang kulit hitam. "Setop diskriminasi," pungkas Hifni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan