Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menggantikan Benjamin Netanyahu. Foto: AFP
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menggantikan Benjamin Netanyahu. Foto: AFP

Naftali Bennett Jadi PM Baru Israel, Biden Siap Bekerja Sama

Renatha Swasty • 14 Juni 2021 06:39
Washington: Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang baru dipilih. Bennett menjadi perdana menteri setelah aliansi partainya menggulingkan Benjamin Netanyahu dan membentuk pemerintahan baru.
 
"Saya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Naftali Bennett, dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid, dan semua anggota kabinet baru Israel," kata Biden dalam sebuah pernyataan pada Minggu 14 Juni 2021, seperti dikutip AFP, Senin 15 Juni 2021.
 
Baca: Benjamin Netanyahu Resmi Digulingkan dari Posisi Perdana Menteri Israel.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Perdana Menteri Bennett untuk memperkuat semua aspek hubungan yang erat dan langgeng antara kedua negara kita. Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada Amerika Serikat,” tegasnya.
 
”Kami berkomitmen penuh untuk bekerja dengan pemerintah Israel yang baru untuk memajukan keamanan, stabilitas, dan perdamaian bagi orang Israel, Palestina, dan orang-orang di seluruh wilayah yang lebih luas,” ucap Biden.
 
Bennett menanggapi tidak lama kemudian di Twitter, dengan mengatakan: "Terima kasih Tuan Presiden! Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk memperkuat hubungan antara kedua negara kita."
 
Secara terpisah, Kepala Pentagon Lloyd Austin mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, yang akan tetap menjabat di pemerintahan baru.
 
Austin mengatakan dia "berharap untuk melanjutkan kerja sama dan dialog penting dengan Menteri Gantz untuk memperdalam kemitraan strategis AS-Israel," menambahkan: "Komitmen AS untuk keamanan Israel tetap kuat."
 
Seorang nasionalis Yahudi sayap kanan dan mantan jutawan teknologi, Bennett mengambil alih kepemimpinan pemerintah Israel yang disatukan oleh koalisi delapan partai. Koalisi ini dipersatukan hanya dengan niat bersama mereka melengserkan Netanyahu, seorang tokoh sayap kanan yang keras.
 
Dalam pidato di parlemen Israel atau Knesset sebelum pemungutan suara, Bennett yang berusia 49 tahun berjanji pemerintah baru akan berisi sebuah koalisi partai-partai yang secara ideologis berbeda.
 
“Ini mewakili seluruh Israel,” pungkas Bennett.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan