Live painting ini disponsori Ramstein Optik, sebuah perusahaan optik yang berdiri sejak tahun 1899 di Basel. Selama tiga hari berturut-turut, Eddie Hara menunjukkan kepiawaiannya dalam melukis di tiga alun-alun kota Basel.
Selama ini, Eddie Hara dikenal di Asia dan Eropa melalui karyanya yang unik. "Ada unsur surrealism ya, karena karya saya juga menceritakan sedikit unsur fantasi," jelas Eddie, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Jumat, 24 September 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setelah menempuh pendidikan seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Akademie voor Beeldende Kunst Enschede (AKI), Belanda, Eddie telah mengadakan berbagai pameran tunggal dan kelompok di Kuba, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Belanda, Tiongkok, Amerika Serikat, Singapura dan Swiss.
Karya-karyanya yang beraliran kontemporer telah dipajang di berbagai galeri terkenal mancanegara, seperti Singapore Art Museum, Museum der Kulturen Basel, serta yayasan swasta, perusahaan dan galeri di Indonesia dan di seluruh dunia.
Duta Besar Indonesian untuk Swiss, Muliaman Hadad, menyampaikan apresiasi dan kebanggaan terhadap Eddie Hara ketika menyaksikan live painting di Basel. "Bapak Eddie Hara merupakan seniman yang dikenal di Indonesia, beliau adalah kebanggaan Indonesia, terima kasih sudah menerima karya beliau di hati masyarakat Swiss," ucap Dubes Muliaman.
Eddie Hara menggelar pameran tunggal, menunjukkan 55 karya lukisan khasnya yang penuh warna dan karakter fiksi di sepanjang kota Basel, dari Aeschenplatz, Barfüsserplatz dan Marktplatz, di atas jembatan Mittlere dan dilanjutkan sampai Claraplatz dan berakhir di Messe Basel. Karya Eddie juga dipajang di etalase luar Ramstein Optik khusus untuk karya yang berukuran kecil.
Baca: Eddie Hara, 'Punk Uncle' Seni Kontemporer Indonesia