Kyiv: Ukraina mengatakan bahwa pihaknya menghancurkan semua 15 rudal dan 21 drone milik Rusia. Semua senjata itu merupakan bagian dari gelombang baru serangan semalam yang menyebabkan dua orang terluka di Kyiv.
“Rusia tidak berhenti mencoba meneror ibu kota Ukraina dengan serangan drone dan rudal," kata Angkatan Udara Ukraina, seperti dikutip AFP.
"Semua 15 rudal jelajah dan 21 drone serang dihancurkan," tambahnya.
Relatif terhindar selama beberapa bulan terakhir, ibu kota telah mengalami serangan udara hampir setiap hari sejak awal Mei, termasuk serangan siang hari yang jarang terjadi pada Senin.
"Dalam enam hari terakhir, (Rusia) telah melakukan enam serangan ke kota!" kata kepala pemerintahan ibu kota Sergiy Popko di Telegram.
"Setelah rudal balistik sehari sebelumnya, kali ini serangannya digabungkan: drone dan rudal jelajah pada saat bersamaan," ucapnya.
Seorang anak berusia 11 tahun dan seorang berusia 68 tahun terluka, menurut pernyataan dari jaksa agung.
Andriy Nebitov, kepala polisi Kyiv mengatakan, lima bangunan tempat tinggal rusak, diduga karena puing-puing yang berjatuhan.
“Peringatan serangan udara berlangsung lebih dari dua jam,” sebut Nebitov.
Serangan intensif di ibu kota, jauh dari hotspot utama perang di timur dan selatan negara itu, telah menimbulkan pertanyaan tentang motif Rusia.
AFP berbicara dengan para ahli yang menunjuk pada tujuan luas untuk menipiskan pertahanan udara Ukraina, dan menghalangi serangan yang direncanakan dari Kyiv yang berupaya merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Pejabat Ukraina juga menuduh Rusia mencoba "menabur kepanikan" di antara penduduk.
Moskow telah berulang kali mengklaim hanya menyerang sasaran militer.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id