Pekan lalu, pasukan Inggris mengumumkan bahwa mereka telah mencapai target dalam melatih 10.000 tentara Ukraina dalam kurun waktu enam bulan. Mereka telah mengajarkan keterampilan militer yang digunakan ketika bertahan atau menyerang di garis depan.
Mengutip dari laman Malay Mail, Rabu, 21 Februari 2023, Raja Charles pergi ke tempat pelatihan pasukan Ukraina di Wiltshire, di mana sebanyak 200 tentara telah menyelesaikan pelatihan tempur dasar selama lima minggu di bawah didikan Tony Harris, seorang mayor angkatan darat dari Selandia Baru.
Charles bertukar sapaan tradisional Maori dengan salah satu prajurit yang berasal dari Selandia Baru. Raja dan pria kekar itu menyatukan hidung dan dahi mereka dengan salam tradisional bernama hongi.
Sang raja juga menyaksikan pasukan Ukraina mempelajari teknik menyerbu musuh yang berada di dalam parit saat perang terjadi. Dalam kesempatan itu, ia memuji seorang perwira senior Ukraina. "Anda luar biasa. Saya tidak tahu bagaimana Anda melakukannya. Saya sangat kagum," ucap Charles.
Harris mengatakan, Charles dan dirinya telah berbicara mengenai fakta di Ukraina, bahwa pertempuran di sana "telah kembali ke peperangan via parit," sama seperti di era Perang Dunia I.
"Karena pertahanan yang benar-benar kokoh telah dilakukan Ukraina, risiko terbesar dari menahan barisan adalah bersiap menghadapi situasi terburuk," tutur Harris.
Sebelumnya, Inggris telah menawarkan dukungan kuat kepada Ukraina sejak terjadinya invasi Rusia hampir setahun lalu. Bantuan Inggris meliputi pengiriman senjata dan pelatihan pasukan.
Sebelumnya, Charles telah bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Buckingham ketika sang presiden mengunjungi London awal bulan ini. Mengenai pelatihan, tambahan 20.000 prajurit Ukraina dijadwalkan berlatih di Inggris tahun ini. (Jessica Gracia)
Baca juga: Zelensky Berkunjung, Raja Charles: Kami Sudah Lama Khawatirkan Negaramu
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News