Polisi di Belgia berhasil halau ancaman serangan ISIS. Foto: AFP
Polisi di Belgia berhasil halau ancaman serangan ISIS. Foto: AFP

Polisi Belgia Gagalkan Upaya Serangan Teroris Simpatisan ISIS

Fajar Nugraha • 05 Mei 2023 05:29
Brussel: Polisi Belgia pada Kamis menangkap tujuh orang yang diduga mendukung kelompok teroris Islamic State (ISIS). Menurut jaksa penuntut, ketujuh orang itu merencanakan ‘serangan teroris’.
 
Hampir semua tersangka adalah etnis Chechnya, dan tiga dari mereka berkewarganegaraan Belgia, kata jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan.
 
"Target pasti dari serangan yang direncanakan belum ditentukan," kata pihak jaksa penuntut, seperti dikutip AFP, Jumat 5 Mei 2023.

Polisi, yang didukung oleh unit elite, menggerebek sembilan alamat di beberapa kota di Belgia barat dalam operasi yang dipimpin oleh seorang hakim investigasi khusus kasus terorisme.
 
“Hakim akan memutuskan pada tahap selanjutnya jika ada cukup bukti untuk menuntut para tersangka,” imbuh pernyataan itu.
 
"Kemungkinan tuduhan percobaan pembunuhan teroris, partisipasi dalam kegiatan kelompok teroris dan persiapan serangan teroris," katanya.
 
Jaksa menambahkan bahwa ketujuh orang yang ditangkap "diduga mempersiapkan serangan teroris di Belgia”. “Mereka semua termasuk kelompok pendukung kuat ISIS,” sebut pernyataan itu.
 
Seorang juru bicara kantor kejaksaan federal, Eric Van Duyse, mengatakan kepada AFP bahwa "mereka tampaknya bermaksud menargetkan sebuah institusi yang berlokasi di Belgia dan telah secara aktif mencari senjata".
 
Penggerebekan polisi terjadi di kota Ghent dan kota-kota kecil Roeselare, Menen, Ostend dan Wevelgem.
 
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Belgia pada 22 Maret 2016 yang menargetkan bandara Brussel dan metro ibu kota, menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya.
 
Pengeboman itu terjadi beberapa bulan setelah serangan November 2015 di Paris yang direncanakan oleh sel ISIS yang sama dan menewaskan 130 orang.
 
Chechnya, sebuah republik di wilayah Kaukasus Utara Rusia, memiliki populasi mayoritas Muslim.
 
Wilayah Chechnye diperintah oleh orang kuat pro-Kremlin Ramzan Kadyrov, yang mendukung perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina dan yang telah mengirim milisinya ke sana untuk berperang.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan