Ia diprotes bukan karena bagian erotis di novelnya, melainkan bagaimana ia dapat menemukan waktu untuk menulis novel di tengah periode ekonomi yang sulit bagi masyarakat Prancis.
"Fugue américaine" (American Fugue) adalah buku ke-13 oleh Menteri Keuangan dan Ekonomi Bruno Le Maire, 54, yang menjabat sejak Macron berkuasa pada 2017.
Le Maire telah berada di garis depan untuk membela reformasi pensiun kontroversial Macron, yang telah memicu berbulan-bulan protes yang terkadang disertai kekerasan tetapi menurut pemerintah diperlukan untuk menyeimbangkan pembukuan.
Dia juga menghadapi tekanan untuk membantu publik Prancis menghadapi kenaikan biaya hidup, termasuk lonjakan harga bahan bakar di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Tapi "American Fugue" menghuni dunia yang sama sekali berbeda.
Baca juga: Waduh, Menteri Prancis Nekat Berpose Seksi di Majalah Playboy
Itu dikhususkan untuk pianis legendaris Vladimir Horowitz, diceritakan melalui kisah saudara Franz dan Oskar Wertheimer, yang melakukan perjalanan ke Kuba untuk menghadiri salah satu konsernya dan yang hidupnya kemudian terbalik.
Seorang anggota parlemen dari partai sayap kiri France Unbowed (LFI), Francois Ruffin mengatakan, "Le Maire seharusnya tidak memiliki satu menit, satu jam, satu minggu dari waktunya untuk menulis buku ketika Prancis sedang mengalami kekhawatiran besar tentang inflasi."
Dilansir dari France24, Selasa, 2 Mei 2023, novel tersebut diterbitkan pada Kamis lalu, hanya beberapa jam sebelum lembaga pemeringkat kredit Fitch menurunkan peringkat kelayakan utang negara menjadi AA- dari AA.
Novel ini juga muncul di tengah kontroversi tentang menteri sosial ekonomi Marlène Schiappa, yang berpose untuk Playboy, meski kebanyakan mengenakan pakaian.
Perdana Menteri Élisabeth Borne merasa tersinggung atas pemotretan sampul bulan April, menelepon Schiappa untuk memberitahunya bahwa itu "sama sekali tidak pantas, terutama pada periode saat ini".
Kolega Le Maire, Olivier Dussopt, mengaku belum membaca novel baru itu, tetapi membela hak menteri untuk menulisnya.
"Ini menunjukkan bahwa ada perasaan di balik pakaian para menteri," katanya.
Le Maire, yang telah menulis lima dari 13 bukunya dalam empat tahun terakhir saja mengatakan, dia tidak mengalami kesulitan memadukan karir sastra dan politik ini.
"Jika hanya ada politik - tanpa kebebasan yang diberikan karya sastra dan romantis - politik tidak akan cukup," katanya pekan lalu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News