"Orang-orang dengan warna hijau dan kuning bendera Brasil yang memiliki Tuhan di hati mereka, tidak akan menghadiri gerakan ini," tuturnya dilansir dari Deutsche Welle, Sabtu 6 Juni 2020.
"Orang-orang yang ikut gerakan ini tidak memiliki apa-apa. Banyak orang buangan, pecandu, mereka bukan mayoritas masyarakat Brasil. Mereka hanya ingin berbuat kekacauan," imbuhnya.
Dia menyebut gerakan anti-fasis Antifa sebagai 'gelombang ketiga' yang disebabkan pandemi covid-19, di belakang darurat kesehatan dan krisis ekonomi.
Protes anti-pemerintah yang diselenggarakan kelompok masyarakat sipil Brasil dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu mendatang di Avenida Paulista. Ini adalah salah satu jalan paling populer di pusat Sao Paulo.
Lebih dari 37.000 orang telah mendaftarkan diri mereka untuk menghadiri protes itu lewat Facebook.
"Minggu depan kita akan pergi ke Avenida Paulista atas nama demokrasi. Kita semua akan menggunakan masker dan memastikan jarak agar tidak menyebarkan virus. Inilah orang-orang tanpa takut!" kata grup Mais Democracia.
"Kita tdak akan membiarkan fasisme tumbuh di Brasil," serunya.
Sementara itu, Bolsonaro mengimbau para orangtua tidak membiarkan anak-anak mereka ikut gerakan ini. Menurutnya, aktivis anti-fasis tidak bertepatan dengan demokrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News