Dikutip dari TRT World, pemungutan suara pemilu Prancis dimulai pada pukul 06.00 GMT dan akan ditutup tepat 18.00 GMT. Biasanya hasil exit poll sudah bisa diketahui masyarakat setelah semua tempat pemungutan suara ditutup.
Selama ini, exit poll dalam pemilu Prancis biasanya tidak pernah jauh berbeda dari hasil penghitungan resmi.
Beberapa pekan lalu, berbagai survei nasional memprediksi kemenangan mudah bagi Macron, seorang politikus berhaluan tengah yang citranya terangkat lewat diplomasi aktif isu Ukraina, pemulihan ekonomi, dan lemahnya kubu oposisi yang terpecah.
Namun belakangan, Le Pen mulai terlihat dapat menyalip Macron. Ini dikarenakan di saat Macron sibuk melakukan perjalanan luar negeri, Le Pen dengan leluasa berkampanye ke sejumlah wilayah di Prancis.
Meski berbagai survei masih mengunggulkan Macron, jarak dukungannya dengan Le Pen sudah semakin menipis, berkisar 1 hingga 6 poin saja.
Jika angka survei sejalan dengan hasil pemilu, maka Macron dan Le Pen akan mengulang skenario di tahun 2017 dalam putaran kedua pada 24 April mendatang. Lima tahun lalu, Macron berhasil menang telak dengan 66 persen, jauh meninggalkan Le Pen yang hanya meraih 34 persen.
Kali ini, banyak survei memprediksi pertempuran antar keduanya akan menjadi lebih sengit.
Dalam sebuah wawancara radio, Macron mengaku tidak takut jika harus berhadap-hadapan dengan Le Pen lagi. "Saya memiliki semangat kejayaan, bukan kekalahan," kata Macron.
Baca: Jelang Pemilu Prancis, Macron Tidak Takut Dikalahkan Le Pen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
