Gubernur Kentucky Andy Beshear secara resmi mengajukan deklarasi status bencana besar pada hari Minggu kemarin. Biden menerima permohonan tersebut dan menyetujuinya di hari yang sama.
Beshear mengatakan rentetan tornado pada Jumat kemarin merupakan yang paling destruktif dalam sejarah Kentucky. Deretan bangunan yang terbuat dari batu bata dan baja pun ikut roboh diterjang tornado.
"Satu tornado melanda area dengan luas berkisar 365 kilometer, dan hampir semua angin ribut pada pekan kemarin ada di Kentucky," kata Beshear, dilansir dari TRT World, Senin, 13 Desember 2021.
Bidan sebelumnya mendeklarasikan tornado di Kentucky sebagai darurat federal. Lewat deklarasi itu, Agensi Manajemen Darurat Federal (FEMA) akan turun tangan ke Kentucky untuk membantu masyarakat menangani masalah pangan, air bersih, dan rekonstruksi bangunan.
Di bawah deklarasi darurat federal, bantuan dana dibatasi hingga USD5 juta. Sementara untuk deklarasi bencana besar federal, angkanya tidak dibatasi, menurut keterangan di situs FEMA.
Hingga hari Minggu kemarin, jumlah korban tewas tornado di Kentucky telah melampaui angka 80. Beshear mengestimasi angkanya akan terus bertambah melewati 100.
"Dari laporan yang saya terima sejauh ini, terkonfirmasi ada lebih dari 80 warga Kentucky yang meninggal dunia," tutur Beshear kepada CNN. "Angka itu akan terus bertambah," sambungnya.
Baca: Korban Tornado Kentucky Meningkat Setiap Jam, 94 Orang Dilaporkan Tewas
Sementara itu di Illionis, terjangan badai dan tornado menewaskan enam pekerja di sebuah gudang milik perusahaan Amazon. Di Missouri, sebuah panti jompo ambruk usai diterjang badai, dan lebih dari 70 ribu orang di Tennessee kehilangan aliran listrik di tengah cuaca ekstrem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News