Paus Fransiskus saat berada di Vatikan, 12 Juni 2022. (Filippo MONTEFORTE / AFP)
Paus Fransiskus saat berada di Vatikan, 12 Juni 2022. (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Paus Fransiskus Kecam 'Kekejaman' Rusia dalam Perang di Ukraina

Willy Haryono • 14 Juni 2022 18:03
Vatikan: Paus Fransiskus mengkritik sepak terjang Rusia di Ukraina, dengan mengatakan bahwa pasukan Moskow brutal, kejam dan buas dalam menginvasi negara tetangganya. Di waktu bersamaan, ia memuji keberanian para prajurit Ukraina dalam berjuang menghalau serangan Rusia.
 
Namun dalam sebuah percakapan dengan beberapa editor media Jesuit bulan lalu dan dirilis Selasa ini, 14 Juni 2022, Fransiskus mengatakan bahwa situasi di Ukraina tidak bisa dipandang secara "hitam putih."
 
Meski mengecam kekejaman dan kebrutalan pasukan Rusia, Fransiskus meminta semua orang untuk "jangan sampai melupakan masalah yang sebenarnya jika kita semua memang ingin menyelesaikannya."

"Memang benar adanya Rusia pernah berpikir bahwa semua ini akan berakhir dalam sepekan. Namun mereka salah perhitungan. Mereka berhadapan dengan orang-orang pemberani, orang yang berjuang untuk bertahan hidup," ujar Fransiskus dalam keterangan yang dirilis di jurnal Jesuit, Civilta Cattolica.
 
"Hal inilah yang menggerakkan hati kita: melihat kepahlawanan seperti itu. Saya ingin sekali menekankan poin ini, poin mengenai kepahlawanan masyarakat Ukraina," ucapnya.
 
Beberapa bulan sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina, Fransiskus telah bertemu dengan orang nomor satu di Negeri Beruang Merah itu. Putin mengatakan kepada Fransiskus kala itu bahwa dirinya khawatir aksi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang "terus menggonggong di depan gerbang Rusia" dapat berujung pada peperangan.
 
"Kita semua tidak melihat drama di balik perang ini, yang mungkin saya terjadi karena adanya provokasi atau karena tidak dicegah," ungkap Fransiskus.
 
Baca:  Paus Fransiskus Curiga NATO Memprovokasi Rusia untuk Serang Ukraina
 
Bertanya kepada dirinya sendiri mengenai apakah pernyataan itu membuat dirinya pro terhadap Putin, Fransiskus menjawab: "Tidak. Hal semacam itu tidak benar."
 
Rusia menyebut aksinya di Ukraina sebagai sebuah "operasi militer khusus" untuk melucuti persenjataan negara tetangganya dan melakukan de-Nazi-fikasi. Ukraina dan Barat menilai pernyataan tersebut hanya merupakan pembenaran atas agresi tak berdasar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan