Guterres dalam pesan yang dikutip dari situs resmi PBB, UN.org menyebutkan, pandemi covid-19 telah menghapus kemajuan puluhan tahun menuju kesetaraan gender.
“Dari kehilangan pekerjaan hingga beban perawatan yang tidak dibayar, dari sekolah yang terganggu hingga krisis yang meningkat dari kekerasan dan eksploitasi dalam rumah tangga, kehidupan perempuan telah dijungkirbalikkan dan hak-hak mereka terkikis,” pesan Sekjen Guterres.
“Para ibu -,terutama ibu tunggal,- menghadapi kecemasan dan kesulitan yang akut. Konsekuensinya akan bertahan lebih lama dari pandemi,” ujarnya.
“Tetapi wanita juga berada di garis depan respons pandemi. Mereka adalah pekerja penting yang menjaga kehidupan orang dan menyatukan ekonomi, komunitas, dan keluarga,” sebut Guterres.
Bagi Guterres, perempuan di dunia termasuk di antara para pemimpin yang mempertahankan tingkat prevalensi lebih rendah, dan negara-negara berada di jalur pemulihan.
Guterres menambahkan, Hari Perempuan Internasional tahun ini menyoroti kekuatan transformatif dari partisipasi setara perempuan.
“Kami melihatnya sendiri di Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana saya bangga bahwa kami telah mencapai kesetaraan gender di posisi kepemimpinan PBB untuk pertama kalinya dalam sejarah,” tuturnya.
“Buktinya jelas,” imbuh Guterres.
“Ketika perempuan memimpin dalam pemerintahan, kita melihat investasi yang lebih besar dalam perlindungan sosial dan terobosan yang lebih besar untuk melawan kemiskinan,” papar politikus ternama asal Portugal itu.
Di mata Guterres, ketika perempuan berada di parlemen, negara-negara mengadopsi kebijakan perubahan iklim yang lebih ketat. Ketika wanita berada di meja perdamaian, kesepakatan lebih bertahan.
Guterres melanjutkan, dengan perempuan yang kini melayani dalam jumlah yang sama di posisi kepemimpinan puncak di PBB, kami melihat tindakan yang lebih terpadu untuk mengamankan perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia.
Dalam dunia yang didominasi laki-laki dengan budaya yang didominasi laki-laki, kesetaraan gender pada dasarnya adalah masalah kekuasaan. Laki-laki adalah bagian penting dari solusi.
“Saya menyerukan kepada negara, perusahaan dan institusi untuk mengadopsi langkah-langkah dan kuota khusus untuk memajukan partisipasi perempuan yang setara dan mencapai perubahan yang cepat. Saat kita pulih dari pandemi, paket dukungan dan stimulus harus menargetkan perempuan dan anak perempuan secara khusus, termasuk melalui investasi dalam bisnis milik perempuan dan ekonomi perawatan,” tegas Guterres.
Pemulihan pandemi adalah kesempatan dunia untuk meninggalkan generasi pengucilan dan ketidaksetaraan. Baik menjalankan negara, bisnis, atau gerakan populer, perempuan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi semua dan mendorong kemajuan menuju Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Inilah saatnya dan membangun masa depan yang setara. Ini adalah pekerjaan untuk kepentingan semua lapisan masyarakat,” pungkas Guterres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News