Pengembang vaksin asal Inggris, AstraZeneca membantah laporan vaksin tidak cocok untuk lansia. Foto: AFP
Pengembang vaksin asal Inggris, AstraZeneca membantah laporan vaksin tidak cocok untuk lansia. Foto: AFP

AstraZeneca Bantah Laporan Vaksin Kurang Manjur pada Lansia

Marcheilla Ariesta • 26 Januari 2021 16:08
London: Pengembang vaksin covid-19 asal Inggris, AstraZeneca membantah laporan yang mengatakan, vaksin buatan mereka kurang efektif bagi warga usia lanjut. Hal ini disampaikan usai media Jerman mengatakan para pejabat khawatir kemungkinan vaksin korona tersebut tidak disetujui Uni Eropa untuk digunakan pada orang tua.
 
Surat kabar harian Jerman, Handelsblatt dan Bild mengatakan bahwa vaksin tersebut memiliki kemanjuran kurang dari 10 persen pada mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
 
Dilansir dari The Age, Selasa, 26 Januari 2021, pejabat Jerman khawatir vaksin tersebut mungkin tidak menerima persetujuan dari otoritas obat-obatan Uni Eropa, EMA.

"Kemungkinan EMA tidak meloloskan penggunaan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca-University of Oxford untuk kelompok usia 65 tahun ke atas," demikian ditulis dalam artikel Bild.
 
Laporan tersebut menandai masalah lain untuk AstraZeneca. Sebelumnya, tepatnya pada Jumat lalu, perusahaan mengatakan kepada Uni Eropa bahwa mereka tidak dapat memenuhi target pasokan yang disepakati hingga akhir Maret.
 
Masalah produksi vaksin menjadi alasannya. Hal ini mengundang kekecewaan dari Uni Eropa setelah sebelumnya, Pfizer dan mitranya, BioNTech juga mengumumkan perlambatan sementara dalam pasokan vaksin di awal Januari.
 
"Laporan media Jerman mengenai kurangnya efektivitas vaksin pada lansia sepenuhnya tidak benar," kata AstraZeneca tanpa menjelaskan lebih lanjut.
 
Komite Bersama Inggris untuk Vaksinasi dan Imunisasi mendukung penggunaan vaksin AstraZeneca pada orang tua. Sebelumnya, mereka mengatakan bahwa tanggapan kekebalan yang kuat terhadap vaksin telah ditunjukkan dalam analisis darah peserta uji coba dengan usia lanjut.
 
Uji coba utama AstraZeneca di Inggris dimulai dengan pengujian pada orang dewasa yang berusia tidak lebih dari 55 tahun. Ini dikarenakan awalnya fokus vaksinasi adalah petugas perawatan kesehatan dan pekerja garis depan dengan usia produktif.
 
Meski demikian, para peneliti di University of Oxford -,dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada 8 Desember,- mengatakan, ketika rincian uji coba vaksin yang diadakan di Inggris dan Brasil dirilis, tercatat kemanjuran berdasarkan infeksi pada orang tua masih terbatas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan