Mantan presiden AS Donald Trump saat menghadiri pertandingan UFC di Las Vegas, Nevada, 16 Desember 2023. (Sean M. Haffey / Getty / AFP)
Mantan presiden AS Donald Trump saat menghadiri pertandingan UFC di Las Vegas, Nevada, 16 Desember 2023. (Sean M. Haffey / Getty / AFP)

Trump Lagi-Lagi Ulangi Retorika Nazi, Sebut Imigran 'Racuni Darah AS'

Willy Haryono • 17 Desember 2023 15:19
Florida: Eks presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, hanya beberapa pekan setelah menggunakan istilah "hama" dalam menggambarkan kelompok masyarakat Amerika yang tidak disukainya, kembali menyatakan dalam rapat umum di New Hampshire bahwa imigran telah "meracuni darah negara kita."
 
Dikecam atas pernyataan sebelumnya di rapat umum terakhir di New Hampshire, di mana dirinya mengancam akan "membasmi kaum komunis, Marxis, fasis, dan preman sayap kiri radikal yang hidup seperti hama di negara kita yang berbohong, mencuri, dan menipu pemilu" – Trump tampak melakukan aksi serupa di Durham pada Sabtu kemarin.
 
"Mereka meracuni darah negara kita. Itulah yang telah mereka lakukan," kata Trump kepada hadirin saat berbicara mengenai imigran.

"Mereka meracuni institusi mental dan penjara di seluruh dunia, tidak hanya di Amerika Selatan, tapi di seluruh dunia. Mereka datang ke negara kita, dari Afrika, dari Asia, dan seluruh dunia," sambungnya, seperti dikutip dari laman The Guardian, Minggu, 17 Desember 2023.
 
Ini adalah kedua kalinya Trump menggunakan ungkapan "meracuni darah," yang dikecam secara luas karena dianggap sebagai bagian dari retorika Nazi dan supremasi kulit putih.
 
Pertama kali Trump mengucapkan istilah tersebut di bulan Oktober lalu. Kala itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan mantan Trump, yang menghadapi 91 tuntutan pidana, mulai menggunakan bahasa yang terdengar seperti kelompok Nazi Jerman.
 
"Trump baru-baru ini berbicara tentang, 'Darah Amerika sedang diracuni,' Sekali lagi, ini mengulangi ungkapan yang sama seperti yang digunakan di Nazi Jerman," tutur Biden saat itu.
 
Kantor berita CNN melaporkan bahwa jika Trump menang dalam pemilu 2024, ia berencana memperluas kebijakan imigrasi garis keras seperti di masa jabatan pertamanya, di mana anak-anak dipisahkan dari keluarga mereka di perbatasan dan dikurung. Rencana barunya dilaporkan termasuk menempatkan imigran tidak berdokumen yang sudah tinggal di AS ke dalam kamp penahanan, yang konon nantinya akan dideportasi.
 
Sabtu kemarin, Trump mengatakan bahwa dirinya akan "memulihkan dan memperluas" larangan masuk AS dari banyak negara mayoritas Muslim dan negara-negara Afrika. Kebijakan itu pernah diterapkan di AS pada 2017. Trump mengaku akan "menerapkan penyaringan ideologis kuat terhadap semua imigran ilegal."
 
Penyiar keturunan Inggris-Amerika Mehdi Hasan mengatakan bahwa pernyataan terbaru Trump merupakan sesuatu yang "klasik" dari eks presiden tersebut. "Ia mengatakan sesuatu yang sangat keterlaluan, mirip neo-Nazi dan menjadi berita utama, menimbulkan kemarahan," ucapnya.
 
“Mari kita perjelas: pernyataan bahwa imigran adalah sesuatu yang 'meracuni darah' adalah retorika Hitler," sambung Hasan, merujuk pada pemimpin Nazi Adolf Hitler.
 
Baca juga:  Trump Ungguli Biden dalam Jajak Pendapat Terbaru Jelang Pemilu AS 2024
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan