Beberapa ribu pengunjuk rasa berbaris damai melalui pusat ibu kota Belgia ke lingkungan yang menjadi tuan rumah markas besar lembaga-lembaga Uni Eropa. Di lokasi itu di mana demonstrasi mencapai titik akhir.
Baca: Puluhan Ribu Pedemo Eropa Kecam Pembatasan Covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di kawasan Uni Eropa sekelompok pengunjuk rasa yang mengenakan kerudung hitam dan meneriakkan ‘liberte’ atau kebebasan mulai melemparkan batu ke arah polisi. Polisi kemudian bereaksi dengan gas air mata dan meriam air.
Demonstran memprotes aturan yang diberlakukan pada Oktober yang mewajibkan orang untuk menunjukkan izin covid-19 untuk mengakses bar dan restoran.
“Saya tidak bisa menanggung diskriminasi dalam bentuk apapun, dan sekarang ada izin vaksin yang diskriminatif, sanksi untuk pengasuh (yang tidak divaksinasi) yang diskriminatif juga, ada vaksinasi wajib yang sedang menuju ke arah kami,” ujar salah satu pengunjuk rasa, guru seni bela diri Alain Sienaort, dikutip dari Channel News Asia, Senin 6 Desember 2021.
"Itu semua diskriminasi, jadi kami harus melawannya. Kami tidak menginginkan kediktatoran,” tegasnya
Protes tersebut mengikuti langkah-langkah baru yang diumumkan pada hari Jumat untuk mengekang salah satu tingkat infeksi tertinggi di Eropa, termasuk wajib mengenakan masker untuk sebagian besar anak sekolah dasar dan perpanjangan liburan sekolah.
Pada akhir November, sejumlah besar demonstran bentrok dengan polisi di Brussel. Itu menyebabkan puluhan penangkapan, cedera di antara petugas polisi dan kerusakan properti yang meluas.