Pertemuan Sekretaris Eksekutif CTBTO pada Sesi ke-57 Komisi Persiapan. Foto: KBRI Wina
Pertemuan Sekretaris Eksekutif CTBTO pada Sesi ke-57 Komisi Persiapan. Foto: KBRI Wina

Indonesia Berkontribusi Memonitor Uji Coba Nuklir CTBTO

Juven Martua Sitompul • 12 November 2021 07:48
Wina: Kontribusi Indonesia dalam turut berperan memonitor uji coba nuklir Komisi Persiapan Organisasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (CTBTO) tercatat dalam laporan Sekretaris Eksekutif organisasi ini pada Sesi ke-57 Komisi Persiapan yang berlangsung di Wina, Austria pada 11 November 2021.
 
“Delegasi Indonesia mencatat bahwa data dari aktifitas verifikasi pada semester pertama 2021 melalui berbagai stasiun monitoring di dunia, termasuk data yang dihasilkan oleh beberapa fasilitas stasiun di Indonesia, secara keseluruhan tercatat tetap tinggi,” ujar Kuasa Usaha ad Interim Perutusan Tetap Republik Indonesia di Wina, Austria, Akio Alfiano Tamala, dalam keterangan tertulis KBRI Wina, yang diterima Medcom.id, Jumat 12 November 2021.
 
“Stasiun-stasiun yang disertifikasi CTBTO ini merekam data-data yang dapat menunjukkan upaya uji coba nuklir yang akan diolah pada International Data Center di markas CTBTO di Wina, Austria.  Indonesia sendiri memiliki enam fasilitas monitoring pendukung seismik yang telah mendapat sertifikasi oleh Sekretariat CTBT, yaitu di Sorong, Jayapura, Baumata, Kappang, Parapat dan Lembang,” imbuhnya.

Indonesia Berkontribusi Memonitor Uji Coba Nuklir CTBTO
KUAI KBRI Wina Akio Alfiano Tamala. Foto: Dok.KBRI Wina
 
Dalam kesempatan ini, Indonesia juga kembali dorong negara-negara, terutama negara dalam Annex II CTBT, untuk menadatangani dan meratifikasi Traktat ini untuk memastikan keberlakuan (entry into force) dan tercapainya universalisasi Traktat CTBT. Negara-negara diajak untuk dorong kemauan politik untuk segera mempercepat pemberlakuan dan universalisasi Traktat sesegera mungkin. 
 
Di bidang peningkatan kapasitas khususnya bagi negara berkembang, Indonesia tekankan agar program pelatihan bagi ilmuwan dan operator stasiun monitoring terus diberikan. Pelatihan diperlukan untuk terus meningkatkan kapasitas negara-negara dalam mendukung aktifitas verifikasi CTBT sekiranya Traktat ini mulai diberlakukan.
 
Pandemi covid-19 telah menyebabkan beberapa kegiatan pembangunan kapasitas CTBTO tertunda dan beberapa dilakukan secara virtual. Delegasi Indonesia meminta agar kegiatan-kegiatan yang tertunda dan pelaksanaan pelatihan secara in person dapat dilakukan kembali segera setelah situasi memungkinkan.
 
“Dalam hal sumber daya manusia organisasi, Sekretariat CTBT harus terus memegang prinsip keseimbangan geografis dan gender pada semua tingkatan posisi dalam organisasi,” kata KUAI Alfiano Tamala.
 
Preparatory Commission (PrepCom) CTBTO merupakan organisasi yang dibentuk pada 1996 dan bermarkas di Wina serta ditujukan untuk mempersiapkan organisasi CTBTO jika Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir mulai diberlakukan. PrepCom dibiayai oleh negara-negara, termasuk Indonesia, untuk memastikan pelarangan ledakan nuklir termasuk dalam membentuk rezim verifikasi global. Pertemuan pleno Preparatory Commission CTBTO berlangsung dua kali dalam setahun, dan sesi ke-57 ini berlangsung 10-12 November 2021.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JMS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan