Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Foto: AFP
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Foto: AFP

Populer Internasional: Belanda Resmi Minta Maaf Atas Perbudakan 250 Tahun

Fajar Nugraha • 20 Desember 2022 15:43
Den Haag: Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf secara resmi atas keterlibatan negaranya dalam perdagangan budak di masa lalu. Rutte mengatakan, negara Belanda 'diaktifkan, didorong dan diuntungkan dari perbudakan' selama berabad-abad.
 
Permintaan maaf itu menjadi berita terpopuler Internasional Medcom yang diikuti dengan kabar mengenai turbulensi parah yang dialami sebuah penerbangan di Amerika Serikat yang menyebabkan 11 orang terluka.
 
Kemudian diikuti dengan kabar mengenai Raja Charles tetap ingin undang Pangeran Harry saat penobatan. Berikut selengkapnya mengenai berita terpopuler Internasional Medcom:

1. Menyesal, PM Rutte Secara Resmi Minta Maaf atas Peran Belanda dalam Perdagangan Budak

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf secara resmi atas keterlibatan negaranya dalam perdagangan budak di masa lalu. Rutte mengatakan, negara Belanda 'diaktifkan, didorong dan diuntungkan dari perbudakan' selama berabad-abad.
 
Mark Rutte telah mengajukan permintaan maaf resmi atas nama negara Belanda atas peran sejarah Belanda dalam perdagangan budak. Menurut Rutte perbudakan harus diakui dalam "istilah yang paling jelas" sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
 
Dalam pidatonya di arsip nasional di Den Haag pada Senin 19 Desember 2022, Perdana menteri Belanda itu mengakui bahwa masa lalu “tidak bisa dihapus, hanya dihadapkan ke atas”. Namun selama berabad-abad, katanya, negara Belanda telah “memungkinkan, mendorong dan mengambil keuntungan dari perbudakan”.

Bagaimana tanggapan dari masyarakat Belanda? Simak tautan ini.

2. Turbulensi Parah, 11 Orang Terluka Serius dalam Penerbangan ke Hawaii

Turbulensi parah mengguncang penerbangan dari Phoenix, Arizona ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS) pada Minggu, 18 Desember. Turbulensi dalam penerbangan Hawaiian Airlines ini melukai serius 11 penumpang.
 
Pejabat maskapai menyebut turbulensi ini sebagai peristiwa tidak biasa. Jon Snook, kepala operasi maskapai mengatakan, mereka belum pernah mengalami insiden seperti itu.
 
"Penerbangan dalam kapasitas penuh, membawa 278 penumpang dan 10 awak," katanya dalam konferensi pers, dilansir dari Canadian Press, Senin, 19 Desember 2022.
 
Seperti apa kondisi dari para penumpang? Selanjutnya di sini.

3. Meski Keluarga Kerajaan Dihina, Raja Charles Tetap Ingin Undang Harry saat Penobatan

Terlepas dari salvo yang ditembakkan oleh Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle dalam serial dokumenter Netflix terbaru mereka, ayahnya, Raja Charles III dilaporkan berencana untuk mengundangnya ke penobatannya tahun depan. 
 
Tabloid Inggris Daily Mail mengutip bahwa yang difitnah dalam dokumenter 'Harry & Meghan' enam bagian karena liputan negatifnya yang produktif tentang Duke dan Duchess of Sussex mengatakan bahwa Raja Charles, (74) ingin dengan anggun memperluas cabang zaitun kepada putranya yang lebih muda. 
 
Raja Charles naik takhta setelah ibunya, Ratu Elizabeth II, meninggal pada 8 September 2022. Penobatannya akan dijadwalkan pada 6 Mei 2023, yang bertepatan dengan ulang tahun keempat dari putra Pangeran Harry, Archie Harrison Mountbatten-Windsor.
 
Mengapa Raja Charles tetap ingin mengundang Pangeran Harry? Simak di sini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan