Kini, Hassan Iquioussen mengalami nasib serupa seperti 2022 dan dideportasi Belgia usai dituduh "menghasut kebencian dan diskriminasi."
Nicole de Moor, sekretaris negara Belgia untuk suaka dan keimigrasian, mengatakan bahwa Brussels tidak mungkin mengizinkan seorang ekstremis untuk terus tinggal di negara ini.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Setelah dideportasi Belegia, Iquioussen membagikan beberapa foto di media sosial mengenai dirinya yang disambut pihak keluarga di Bandara Casablanca.
Sejauh ini, melansir dari laman Yeni Safak, Minggu, 15 Januari 2022, otoritas Maroko belum secara resmi mengomentari tindakan deportasi Belgia terhadap Iquioussen.
Juli tahun lalu, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengonfirmasi deportasi Hassan Iquioussen. "Imam asal Maroko itu membuat pernyataan yang bertentangan dengan nilai-nilai Prancis, sekularisme, dan prinsip kesetaraan antara perempuan dan laki-laki," ucapnya kala itu.
Dewan Negara Prancis telah memberi lampu hijau untuk langkah deportasi Hassan Iquioussen pada Agustus lalu.
Hassan Iquioussen melarikan diri ke Belgia setelah dideportasi dari Prancis. Ia kemuian ditangkap otoritas Belgia pada September lalu.
Baca juga: Wapres Ajak Umat Islam ASEAN Lawan Ekstrimisme
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id