"Saya hanya ingin berbagi dengan Anda bahwa kami telah bekerja keras selama sepekan terakhir dengan Uni Emirat Arab, dan negara lain, seperti Mesir, untuk menghasilkan resolusi yang dapat kami dukung," katanya, dilansir dari Guardian, Jumat, 22 Desember 2023.
"Kami memiliki resolusi itu sekarang, kami siap memberikan suaranya," tegasnya.
Thomas-Greenfield menambahkan, resolusi ini akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang membutuhkan. Resolusi ini akan mendukung prioritas Mesir dalam memastikan penerapan mekanisme yang akan mendukung bantuan kemanusiaan.
"Saya tidak akan menceritakan bagaimana saya akan memilih, namun ini akan menjadi sebuah resolusi yang dapat kami dukung," ungkapnya.
Menurutnya, rancangan resolusi tidak dipermudah. "Rancangan resolusi tersebut merupakan resolusi yang sangat kuat dan didukung penuh oleh kelompok Arab yang memberikan mereka apa yang mereka rasa diperlukan untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan di lapangan," kata Thomas-Greenfield.
Namun, dilaporkan bahwa ada penundaan pemungutan suara lagi hingga Jumat, 22 Desember 2023.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya serta negara Arab, terlibat dalam diplomasi tingkat tinggi terkait rancangan resolusi di Gaza. Harapannya dapat menghindari veto AS terhadap resolusi mengenai bantuan ke Gaza tersebut.
Negeri Paman Sam telah menyuarakan keprihatinannya mengenai referensi teks tersebut mengenai penghentian permusuhan dalam perang serta poin penting lainnya – pemeriksaan truk bantuan yang masuk ke Gaza untuk memastikan mereka hanya membawa barang-barang kemanusiaan.
Baca juga: AS Klaim ‘Aktif Bekerja’ untuk Raih Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
