Rudal kelas menengah AS ATACMS dikirim diam-diam ke Ukraina. (AFP)
Rudal kelas menengah AS ATACMS dikirim diam-diam ke Ukraina. (AFP)

Diam-diam, AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Marcheilla Ariesta • 25 April 2024 18:37
Washington: Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan terakhir ternyata mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina untuk bertempur melawan Rusia. Pengiriman ini dilakukan secara diam-diam.
 
Menurut seorang pejabat AS, Ukraina telah menggunakannya sebanyak dua kali.
 
"Rudal-rudal itu termasuk dalam paket bantuan militer senilai USD300 juta (setara Rp4,8 triliun) untuk Ukraina yang disetujui Presiden AS Joe Biden pada 12 Maret," kata pejabat AS yang berbicara tanpa menyebut nama, dilansir dari AsiaOne, Kamis, 25 April 2024.

Pejabat itu tidak mengatakan berapa banyak rudal yang dikirim.
 
Rudal tersebut digunakan untuk pertama kalinya pada dini hari, 17 April lalu, diluncurkan terhadap lapangan terbang Rusia di Krimea yang berjarak sekitar 165 km dari garis depan Ukraina, kata pejabat tersebut.
 
Pejabat itu mengatakan Ukraina menggunakan senjata itu untuk kedua kalinya dalam semalam melawan pasukan Rusia di tenggara Ukraina.
 
Masih menjadi perdebatan di pemerintahan Presiden AS Joe Biden, apakah akan mengirim Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dengan jangkauan hingga 300 km. ATACMS kelas menengah dipasok pada September 2023.
 
Pentagon awalnya menentang penempatan rudal jarak jauh, karena khawatir hilangnya rudal dari persediaan Amerika akan mengganggu kesiapan militer AS. Ada juga kekhawatiran bahwa Ukraina akan menggunakannya untuk menyerang sasaran yang jauh di wilayah Rusia.
 
Penggunaan rudal balistik jarak jauh yang dipasok oleh Korea Utara terhadap Ukraina pada Desember dan Januari oleh Rusia, meskipun ada peringatan publik dan swasta dari AS untuk tidak melakukannya, menyebabkan perubahan sikap, kata pejabat AS.
 
Salah satu faktor dalam pengambilan keputusan AS adalah penargetan infrastruktur penting Ukraina oleh Rusia, kata pejabat itu.
 
“Kami memperingatkan Rusia tentang hal-hal itu,” kata pejabat itu.
 
“Mereka memperbarui penargetan mereka,” lanjutnya.
 
Pada akhir Januari, militer AS menemukan cara untuk memuaskan kekhawatiran mereka mengenai kesiapan militer, yang memungkinkan pemerintah untuk bergerak maju. Mereka mulai memperoleh rudal baru yang berasal dari jalur produksi Lockheed-Martin.
 
Biden bertemu dengan tim keamanan nasionalnya pada pertengahan Februari dan setuju untuk menerima rekomendasi bulat dari para penasihatnya untuk mengirim rudal ke Ukraina.
 
Yang terlibat dalam diskusi tersebut adalah Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dan Ketua Kepala Staf Gabungan Charles Brown.
 
Tantangannya pada saat itu adalah mencari cara untuk membayar rudal tersebut. Amerika telah kehabisan semua pilihan pendanaannya dan kemacetan kongres menghalangi bantuan lebih lanjut.
 
Sebuah peluang muncul pada bulan Maret, ketika beberapa kontrak Pentagon masuk dalam penawaran. Biden dapat menggunakan selisihnya untuk mengirimkan bantuan sebesar USD300 juta ke Ukraina.
 
"Biden mengatakan kepada timnya untuk memasukkan ATACMS jangka panjang ke dalam paket pendanaan ini, namun melakukannya secara diam-diam demi menjaga keamanan operasional dan unsur kejutan bagi Ukraina," kata pejabat itu.
 
Baca juga: Israel Lagi-lagi dapat Bantuan Dana Militer dari AS
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan