Seorang pejabat AS mengatakan kepada BBC News bahwa timnya telah diarahkan untuk memastikan Ukraina dapat menggunakan senjata AS untuk "tujuan serangan balasan guna melawan pasukan Rusia yang menyerang mereka atau bersiap untuk menyerang mereka".
Pasukan Rusia telah memperoleh kemajuan penting di wilayah Kharkiv dalam beberapa minggu terakhir setelah serangan mendadak di daerah tersebut, dekat perbatasan dengan Rusia.
Pada Jumat, pejabat Ukraina mengatakan, tiga orang tewas dan 16 orang terluka dalam penembakan Rusia terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran kota Kharkiv.
"Kebijakan kami sehubungan dengan pelarangan penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) atau serangan jarak jauh di dalam wilayah Rusia tidak berubah,” ujar pejabat AS, seperti dikutip BBC, Jumat 31 Mei 2024.
Ketika ditanya oleh CBS, mitra BBC di AS, apakah kebijakan baru tersebut mencakup penyerangan pesawat Rusia, seorang pejabat mengatakan: "Kami tidak pernah memberi tahu mereka (Ukraina) bahwa mereka tidak dapat menembak jatuh pesawat Rusia di atas tanah Rusia yang akan menyerang mereka." Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri belum memberikan komentar.
Inggris sebelumnya mengisyaratkan bahwa mereka terbuka terhadap pelonggaran pembatasan penggunaan senjata yang dipasok oleh Barat.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa perkembangan tersebut dapat semakin meningkatkan konflik, beberapa pemimpin Eropa juga baru-baru ini menyerukan agar pembatasan penggunaan senjata tersebut dilonggarkan.
Namun, Washington, yang menyediakan sebagian besar persenjataan Ukraina, menolak pelonggaran pembatasan ini karena khawatir akan eskalasi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengisyaratkan perubahan tersebut selama kunjungan ke Moldova pada hari Rabu.
"Di setiap langkah, kami telah beradaptasi dan menyesuaikan seperlunya," kata Blinken.
"Jadi itulah yang akan kami lakukan ke depannya,” imbuh Blinken.
Pasukan Rusia tampaknya baru-baru ini memanfaatkan peluang untuk masuk lebih dalam ke wilayah Ukraina di Kharkiv saat Kyiv menunggu senjata Barat lainnya tiba di garis depan.
Setidaknya 12 orang tewas dan puluhan lainnya terluka minggu lalu setelah pasukan Rusia menyerang sebuah supermarket di kota Kharkiv dengan dua bom luncur. Pada Jumat pagi, gubernur daerah Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan di Telegram bahwa penembakan Rusia telah menghantam blok apartemen lima lantai di Distrik Novobavarskyi, Kharkiv, menghancurkan sebagian bangunan dan menyebabkan kebakaran.
“Setidaknya tiga orang tewas dan 16 orang terluka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dan seorang anak perempuan berusia 12 tahun, keduanya dibawa ke rumah sakit,” kata Syniehubov.
Pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia menargetkan "infrastruktur sipil secara eksklusif" dan menggunakan "taktik serangan ganda", menyerang lokasi tersebut untuk kedua kalinya setelah paramedis dan petugas penyelamat tiba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News