Berbicara dalam sebuah pesan tahun baru, Scholz memuji usaha semua warga Jerman dalam menghemat energi di tengah krisis yang salah satunya dipicu invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu.
Ia menyerukan masyarakat untuk "terus bersatu menyambut tahun mendatang."
Mengutip dari laman Anadolu Agency, Scholz mengaku memahami bahwa banyak warga Jerman khawatir mengenai perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai hingga saat ini.
Konsekuensi dari pertempuran tersebut berimbas pada sektor perekonomian dan energi di banyak negara, tak terkecuali Jerman.
Setelah terjadinya perang, warga Jerman harus merogoh kocek lebih dalam dalam membeli berbagai kebutuhan pokok serta untuk membayar tagihan listrik dan gas.
Menurut Scholz, tahun 2022 tidak hanya seputar peperangan, rasa sakit dan kekhawatiran. Ia mengatakan bahwa saat Rusia menghentikan pasokan gas ke Eropa, Jerman tidak lantas tumbang.
Ia menekankan bahwa terminal gas cair terbaru akan dibuka, sehingga nantinya Jerman dan Eropa bisa independen dan tak lagi membutuhkan pasokan gas dari Rusia.
Baca: Pindah ke Lain Hati, Jerman Akhirnya Dapatkan UEA untuk Pasokan Gas Alam dan Diesel
Mengenai hal ini, Scholz meminta publik Jerman untuk meneruskan skema menghemat energi. Berkat semangat menghemat di kalangan warga, sebut Scholz, tangki-tangki gas di Jerman relatif penuh.
"(Semangat menghemat) ini merupakan hal penting dalam beberapa bulan ke depan. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada kalian semua hari ini," pungkas Scholz.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
