Mobil pasukan SDF berada di dekat penjara di Ghwayran, Hasakah, Suriah, 29 Januari 2022. (AFP)
Mobil pasukan SDF berada di dekat penjara di Ghwayran, Hasakah, Suriah, 29 Januari 2022. (AFP)

AS Sebut Pasukan Kurdi Kuasai Kembali Penjara di Suriah Usai Serangan ISIS

Willy Haryono • 31 Januari 2022 08:03
Hasakah: Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pasukan Kurdi telah menguasai kembali sebuah penjara di Suriah yang sempat diserbu kelompok militan Islamic State (ISIS). Penyerbuan ke sebuah penjara di Ghwayran, Hasakah, itu telah menewaskan puluhan orang.
 
Dalam sebuah pernyaaan pada Minggu, 30 Januari 2022, penasihat keamanan AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Pasukan Demokratik Suriah (SDF) telah "menguasai kembali sepenuhnya" penjara di Hasakah.
 
"Berkat keberanian dan determinasi SDF, ISIS gagal dalam upaya melancarkan serangan besar-besaran di penjara," ucap Sullivan, dikutip dari The Hill.

Selasa kemarin, sejumlah pejabat AS mengecam penyerbuan ISIS ke penjara Hasakah, yang telah menewaskan puluhan orang dari jajaran sipir dan personel SDF. Penyerbuan yang dilakukan sekitatr 100 orang itu merupakan upaya ISIS dalam membebaskan sejumlah rekannya yang berada di balik jeruji besi.
 
Baca:  Pertempuran di Penjara Suriah Picu Kaburnya Tahanan ISIS
 
Laporan angka kematian dalam penyerbuan tersebut beragam, mulai dari enam hingga 23 personel SDF dan 28-39 militan ISIS. Mazloum Abadi, komandan SDF, menuliskan via Twitter bahwa semua narapidana yang sempat kabur telah ditangkap kembali.
 
Menurut keterangan Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, Washington membantu SDF dengan melancarkan serangan udara dalam pertempuran di penjara Hasakah.
 
Sullivan mengatakan, penyerbuan ISIS ke penjara Suriah merupakan alasan mengapa grup-grup teror harus diberantas. "Kita harus bekerja bersama dalam menangani masalah ribuan militan ISIS yang ditahan di penjara yang tidak memadai," ucapnya.
 
"ISIS tetap menjadi ancaman global yang membutuhkan solusi global. Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk terus bekerja dengan mitra-mitra kami di Irak dan Suriah, dan juga dengan Koalisi Mengalahkan ISIS, untuk mengantisipasi ancaman serangan ISIS terhadap negara kami," pungkas Sullivan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan