Dari total tersebut, 18 di antaranya adalah anak-anak.
"Mengapa kita seperti bersedia hidup bersama pembantaian seperti ini," ucap Biden yang terlihat begitu emosional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ada di mana keberanian kita semua, keberanian untuk mengatasi masalah ini dan berhadapan dengan urusan melobi (aturan senjata api)?" tanyanya, dikutip dari Independent.co.uk, Rabu, 25 Mei 2022.
Biden baru pulang dari tur Asia saat muncul kabar terjadinya penembakan massal di SD Robb Elementary School di kota Uvalde, Texas.
Setidaknya 18 murid SD dan tiga orang dewasa tewas dalam penembakan massa tersebut. Penembakan itu merupakan yang terburuk dalam sejarah Texas, dan terburuk sejak tragedi Sandy Hook yang menewaskan 27 orang di Connecticut pada 2012.
"Apa yang membuat saya tak habis pikir adalah, penembakan massal seperti ini jarang terjadi di tempat mana pun di dunia," sebut Biden.
"Mengapa? Padahal negara-negara lain juga memiliki masalah kesehatan mental. Mereka juga memiliki masalah kekerasan rumah tangga. Mereka juga memiliki warga yang dapat dikatakan tersesat. Tapi penembakan massal dengan frekuensi sesering ini hanya terjadi di Amerika," sambungnya.
Biden mengaku telah menyerukan reformasi kepada Kongres AS, meminta para politisi untuk meloloskan aturan senjata api yang dapat diterima oleh "akal sehat."
Salah satu poin dalam reformasi yang diinginkan Biden meliputi larangan senapan serbu yang masa berlakunya sudah kedaluwarsa.