"Perdana Menteri mencatat agar segera ada kesepakatan, namun kenyataannya ia kecewa karena tidak ada kemajuan," kata Kantor Perdana Menteri Inggris, Downing Street dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Bernama, Kamis, 15 Oktober 2020.
Mereka menambahkan, PM Johnson akan kembali berpikir sebelum menetapkan langkah Inggris selanjutnya.
Johnson sebelumnya bersikeras bahwa batas waktu Inggris untuk melakukan pembahasan adalah 15 Oktober. Jika pembicaraan berlarut-larut dan memakan waktu lama, Inggris akan menarik diri dan mempersiapkan Brexit tanpa kesepakatan.
Tenggat waktu tersebut akhirnya mundur sedikit. Namun, waktu masih terus berjalan untuk mendapatkan kesepakatan.
"Uni Eropa sedang mengerjakan kesepakatan, tapi tidak dengan harga berapa pun," kata Von der Leyen lewat akun Twitter-nya.
"Kondisi harus benar, mengenai perikanan, lapangan yang setara dan tata kelola. Masih banyak pekerjaan di depan kita," imbuhnya.
Pada awal tahun ini, Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa.
Negosiasi Uni Eropa-Inggris bertujuan untuk mencapai perjanjian kemitraan baru dalam segala hal, mulai dari perdagangan hingga transportasi dan kerja sama nuklir mulai 1 Januari. Perdagangan tahunan senilai sekitar 1 triliun euro dipertaruhkan.
Sebelumnya, Menteri Urusan Eropa Jerman menuntut gerakan substantif Inggris untuk menyelesaikan sengketa dan persaingan yang adil di bidang perikanan, dalam pembatasan perdagangan pasca Brexit dengan Uni Eropa. Michael Roth, menilai perundingan dagang ini dalam tahap krisis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News