Awal bulan ini, Macron mengatakan Islam adalah agama yang sedang berada "dalam krisis." Ia juga bertekad akan melawan "separatisme Islam" yang menjadi ancaman bagi beberapa komunitas Muslim di seluruh Prancis.
Pernyataannya itu diucapkan dalam saat kantor majalah Charlie Hebdo kembali merilis karikatur Nabi Muhammad yang telah mendapat kecaman luas dari seluruh dunia pada saat pertama kali diterbitkan pada 2015.
Beberapa hari setelah perilisan kembali kartun Nabi Muhammad, seorang guru di Prancis dipenggal oleh pengungsi Chechnya. Korban bernama Samuel Paty dipenggal usai memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam pelajaran kebebasan berekspresi.
Macron mengecam pemenggalan tersebut, namun tetap membela kartun Nabi Muhammad buatan Charlie Hebdo sebagai bentuk dari kebebasan berekspresi. Sikap tersebut mendapat kecaman luas dari komunitas Muslim di seluruh dunia.
Seruan boikot produk-produk Prancis semakin meluas dari hari ke hari. Turki dan beberapa negara mayoritas Islam lainnya terus menyuarakan aksi tersebut.
Baca: Erdogan Kembali Serukan Boikot Produk-Produk Prancis
Berikut beberapa produk Prancis yang kemungkinan diboikot oleh negara-negara tersebut yang dihimpun dari Al Arabiya dan Euro News:
1. Produk Kecantikan
Perusahaan ritel di Kuwait telah menarik produk-produk Prancis untuk diboikot. Organisasi non-pemerintah, Union of Consumer Co-operative Societies, mengeluarkan arahan boikot produk Prancis dalam surat edaran tertanggal 23 Oktober lalu.
Organisasi ini membawahi 70 perusahaan koperasi dan minimarket di Kuwait. Beberapa warung dan minimarket di sana terlihat telah membersihkan rak-rak barang produk perawatan rambut dan kecantikan yang dibuat oleh perusahaan Prancis.

Toko Yves Rocher di Turki. (AFP)
2. Jaringan Supermarket
Turki merupakan salah satu negara 'tergalak' yang mengkampanyekan produk-produk Prancis. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengajak masyarakat di negaranya untuk tidak menaruh perhatian pada produk Prancis dengan tidak membelinya.
Tak lama kemudian, Turkish Youth Foundation, sebuah organisasi yang dekat dengan pemerintahan, membagi 'daftar boikot produk dan merek Prancis' yang harus dihindari oleh warga.
Beberapa barang yang diboikot mulai dari jaringan supermarket Carrefour dan raksasa energi, Total.

Produk-produk Prancis disingkirkan di sebuah supermarket di Amman. (AFP)
3. Perusahaan Mobil
Peugeot dan Renault merupakan dua produsen mobil yang berasal dari Prancis. Dua perusahaan pembuat kendaraan ini juga terkena imbas boikot di Turki.
Kedua perusahaan mobil tersebut masuk dalam daftar boikot produk dan merek Prancis dari Turkish Youth Foundation.

Logo perusahaan Renault. (AFP)
4. Fesyen
Prancis terkenal dengan gudangnya fesyen. Berbagai merek fesyen kenamaan dunia berasal dari sana. Sebut saja Louis Vuitton, Chanel, Yves Saint Laurent, Dior, Nina Ricci, dan masih banyak lagi.
Merek-merek kenamaan dunia ini juga masuk daftar produk boikot di Turki dan beberapa Arab lainnya.

Seorang pria berjalan melewati toko Louis Vuitton di Jepang. (AFP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News