Tim WHO telah menyelesaikan misi pencarian fakta Covid-19 di Tiongkok selama empat pekan. Salah satu temuan WHO adalah Covid-19 kemungkinan besar bukan merupakan virus yang bocor dari sebuah laboratorium di kota Wuhan.
Pemerintahan terdahulu Amerika Serikat di bawah Donald Trump pernah melontarkan dugaan bahwa Covid-19 mungkin berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Tiongkok membantah keras tuduhan tersebut.
"Sejumlah pertanyaan telah diajukan mengenai apakah ada beberapa hipotesis yang sudah disingkirkan," kata Tedos.
"Usai berbicara dengan tim investigasi, saya mengonfirmasi bahwa semua hipotesis masih terbuka lebar dan membutuhkan analisis serta studi lebih lanjut," sambungnya, dikutip dari laman Channel News Asia.
Baca: Tim Penyelidik Covid-19 WHO Marah Karena Diragukan AS
Sejak awal Tedros mengatakan bahwa misi WHO di Wuhan tidak akan mengungkap keseluruhan misteri di balik Covid-19. Namun investigasi WHO di Wuhan menambah informasi-informasi penting yang dapat "lebih mendekatkan kita kepada pemahaman menyeluruh mengenai asal-usul Covid-19."
Tedros menyebut rangkuman mengenai laporan tim WHO di Wuhan akan keluar paling cepat pekan depan. Sementara laporan finalnya disebut Tedros baru akan keluar "beberapa pekan setelahnya."
Ia menegaskan rangkuman maupun laporan finalnya akan disampaikan secara terbuka kepada publik.
Salah satu hipotesis utama tim WHO di Wuhan menyebutkan bahwa Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar. Terdapat beberapa skenario mengenai bagaimana Covid-19 dapat berpindah dari kelelawar ke manusia.
Peter Ben Embarek, pemimpin tim WHO di Wuhan, mengatakan bahwa ilmuwan dari beberapa laboratorium di Wuhan mengaku tidak pernah meneliti dan menyimpan Covid-19 seperti yang dituduhkan pemerintahan Trump.
Embarek mengatakan jika memang para ilmuwan Tiongkok telah meneliti Covid-19 sebelum pandemi, maka penelitian tersebut tidak akan bersifat rahasia.
"Biasanya ilmuwan yang bekerja dan menemukan virus baru akan langsung merilis temuan mereka. Itu merupakan praktik umum di seluruh dunia, terutama mengenai penemuan virus-virus baru," tutur Embarek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News