Logo WHO terlihat di markas besar organisasi tersebut di Jenewa, Swiss pada 5 Maret 2021. (Fabrice COFFRINI / AFP)
Logo WHO terlihat di markas besar organisasi tersebut di Jenewa, Swiss pada 5 Maret 2021. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Studi WHO: Covid-19 Kemungkinan Menyebar dari Kelelawar via Hewan Lain

Willy Haryono • 29 Maret 2021 13:33
Jenewa: Studi gabungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Tiongkok mengenai asal-usul Covid-19 mengatakan bahwa transmisi virus tersebut dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain merupakan skenario yang paling memungkinkan. Sementara dugaan Covid-19 bocor dari sebuah laboratorium disebut sebagai skenario yang kemungkinan besar "tidak mungkin" terjadi.
 
Pernyataan tersebut berasal dari kerangka dokumen studi gabungan WHO-Tiongkok yang didapat kantor berita The Associated Press (AP) pada Senin, 29 Maret 2021.
 
Dalam kerangka dokumen, tim gabungan mengusulkan agar riset lebih lanjut mengenai asal-usul Covid-19 dilanjutkan di berbagai bidang, kecuali terkait hipotesis kebocoran laboratorium.

Baca:  Apakah Wabah Covid-19 Disebabkan Kelelawar?
 
Laporan ini sudah berulang kali ditunda sehingga memicu dugaan Tiongkok berusaha mengubah kesimpulan agar tidak disalahkan atas pandemi Covid-19.
 
Akhir pekan kemarin, seorang pejabat WHO mengatakan bahwa laporan studi gabungan ini akan dirilis "dalam beberapa hari ke depan."
 
Dilansir dari laman Stuff.co.nz, AP telah menerima kerangka dokumen studi gabungan dari seorang diplomat negara anggota WHO. Dokumen tersebut terlihat sebagai versi yang hampir final.
 
Belum diketahui pasti apakah laporan itu nantinya akan diubah sebelum akhirnya dirilis ke publik. Diplomat yang menyerahkan dokumen itu menolak diidentifiasi karena tidak berwenang merilisnya sebagai jadwal publikasi.
 
Para peneliti dalam tim gabungan memaparkan empat skenario asal-usul Covid-19. Mereka menyimpulkan bahwa transmisi melalui binatang kedua berada di kisaran "mungkin" hingga "sangat mungkin."
 
Mereka juga mengevaluasi penyebaran langsung Covid-19 dari kelelawar ke manusia sebagai skenario yang "sangat mungkin" terjadi. Para peneliti mengatakan skenario penyebaran melalui "rantai pasokan dingin" juga sesuatu yang "mungkin," tetapi masih di bawah skenario kelelawar.
 
Kaitan terdekat virus yang memicu Covid-19 ditemukan di tubuh kelelawar, yang selama ini dikenal sebagai pembawa virus korona. Namun, laporan gabungan mengatakan bahwa "jarak evolusioner antara virus kelelawar dan SARS-CoV-2 diestimasi mencapai beberapa dekade, sehingga mengindikasikan adanya rantai yang hilang (missing link)."
 
Studi gabungan juga menyebutkan bahwa virus yang hampir sama ditemukan di tubuh trenggiling. Cerpelai dan kucing juga disebut dalam studi sebagai hewan yang rentan terhadap virus Covid, mengindikasikan keduanya juga mungkin dapat menjadi hewan pembawa (carrier).
 
Laporan yang belum dirilis ini sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim WHO ke Wuhan pada pertengahan Januari hingga Februari lalu.
 
Peter Ben Embarek, pakar WHO yang memimpin misi ke Wuhan, mengatakan pada Jumat kemarin bahwa laporan gabungan sudah difinalisasi dan sedang menjalani proses pemeriksaan fakta serta penerjemahan.
 
"Saya berharap dalam beberapa hari ke depan, keseluruhan prosesnya akan selesai dan kami dapat merilisnya ke publik," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan