Sekjen PBB Antonio Guterres serukan pemimpin dunia deklarasi darurat iklim. Foto: AFP.
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan pemimpin dunia deklarasi darurat iklim. Foto: AFP.

Sekjen PBB: Pemimpin Dunia Umumkan Keadaan Darurat Iklim

Marcheilla Ariesta • 13 Desember 2020 11:02
London: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta para pemimpin dunia untuk mengumumkan keadaan 'darurat iklim'. Hal ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
 
Permintaan tersebut disampaikan Guterres dalam pertemuan puncak yang menandai ulang tahun kelima kesepakatan iklim Paris.
 
Para pemimpin dunia berpidato dalam pertemuan yang digelar virtual itu selama satu hari. Pertemuan ini bertujuan membangun momentum untuk komitmen nasional yang lebih ambisius menjelang pertemuan iklim yang berlangsung di Glasgow pada akhir 2021.

"Adakah yang masih menyangkal bahwa kita menghadapi keadaan darurat yang signifikan?" kata Guterres melalui video.
 
"Itulah sebabnya hari ini, saya menyerukan kepada semua pemimpin di seluruh dunia untuk mendeklarasikan Keadaan Darurat Iklim di negara Anda sampai netralitas karbon tercapai," tuturnya, dilansir dari Channel News Asia, Minggu, 13 Desember 2020.
 
Guterres mengatakan paket pemulihan ekonomi yang diluncurkan setelah pandemi virus korona (covid-19) harus sejalan dengan peluang mempercepat transisi ke masa depan rendah karbon.
 
"Sejauh ini, anggota G20 membelanjakan 50 persen lebih banyak untuk stimulus dan paket penyelamatan mereka di sektor-sektor yang terkait dengan produksi dan konsumsi bahan bakar fosil daripada energi rendah karbon," seru Guterres.
 
"Ini tidak bisa diterima. Triliunan dolar yang dibutuhkan untuk pemulihan covid-19 adalah uang yang kita pinjam dari generasi mendatang," imbuhnya.
 
Baca: Selandia Baru Deklarasikan Darurat Iklim
 
Pada Jumat malam waktu setempat, Inggris - sebagai tuan rumah pertemuan- mengumumkan akan mengakhiri dukungan langsung pemerintah untuk proyek bahan bakar fosil di luar negeri, yang bertujuan untuk memacu langkah serupa oleh negara lain. Hal ini dilakukan untuk mempercepat peralihan ke energi yang lebih bersih.
 
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negara-negara dapat bekerja sama untuk secara radikal mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengubah praktik pertanian, dan membalikkan proses yang selama berabad-abad telah menyelimuti dunia.
 
"Dan pada saat yang sama, kita dapat menciptakan ratusan ribu pekerjaan, jutaan pekerjaan, di seluruh planet saat kita bersama-sama pulih dari virus korona," kata Johnson.
 
Sementara itu, Tiongkok mengumumkan target mereka adalah nol emisi karbon pada 2060. Mereka akan beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan