Macron akan mengunjungi tiga negara di benua Afrika di sekitar cekungan Kongo serta Angola, dengan fokus perjalanan yang jauh dari bekas koloni Perancis yang bermasalah di Sahel.
Menjelang perjalanan pada Senin malam, Macron diperkirakan akan menerangkan kebijakan Afrika terbarunya dalam pidato dan konferensi pers di istana Elysee.
Tur itu dilakukan lebih dari seminggu setelah Burkina Faso mengusir pasukan Prancis dan mengakhiri perjanjian militer.
Prancis menarik pasukannya dari Mali tahun lalu setelah junta Burkina Faso mulai bekerja sama dengan kontraktor militer Rusia, mengakhiri satu dekade operasi melawan gerilyawan Islam.
Tentara bayaran Wagner Group juga telah dikerahkan di Republik Afrika Tengah, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadi efek domino terhadap Prancis ketika negara-negara Barat mencoba melobi pihak selatan untuk melawan invasi Rusia.
Selama ini, Macron menuduh Rusia memberi makan propaganda anti-Prancis di Afrika untuk melayani ambisi "predator".
Namun, penasihat presiden Prancis membantah hal tersebut dalam pengarahan pada hari Jumat, dengan mengatatakan bahwa Macron hanya melakukan 'serangan pesona' untuk memenangkan kembali pengaruh yang hilang.
Selama tur Afrika ini, Macron akan fokus pada lingkungan, dengan berpartisipasi dalam pertemuan puncak tentang hutan di Gabon, dan juga akan bertemu dengan seniman Afrika.
Namun, dia juga diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut terkait strategi militer baru Prancis di benua itu dalam pidatonya pada hari Senin. (Jessica Gracia)
Baca juga: 51 Orang Tewas dalam Serangan di Burkino Faso, Pasukan Prancis Sudah Tak Ada
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
