Mantan Presiden AS Donald Trump. (AFP)
Mantan Presiden AS Donald Trump. (AFP)

Didakwa untuk Kali Ketiga, Trump Sebut Mike Pence 'Terlalu Jujur'

Willy Haryono • 02 Agustus 2023 09:37
Washington: Donald Trump mengatakan kepada Mike Pence bahwa 'Anda terlalu jujur' ketika Pence mengatakan dirinya tidak memiliki kekuatan untuk membatalkan hasil pemilu Amerika Serikat di tahun 2020, menurut bunyi dakwaan terhadap mantan presiden pada Selasa, 
 
Trump menerima dakwaan ketiga dan empat tuntutan baru dari Penasihat Khusus Jack Smith pada Selasa kemarin atas upaya mantan presiden dalam membatalkan hasil pemilu AS 2020 dan perannya dalam penyerbuan Gedung Capitol 6 Januari.
 
Surat dakwaan federal setebal 45 halaman mengungkapkan rincian baru, termasuk bahwa Trump mengeklaim bahwa dirinya telah 'memenangkan setiap negara bagian' dalam pemilu.

"Intinya - memenangkan setiap negara bagian dengan 100.000 suara," kata Trump, menurut catatan kontemporer Mike Pence, yang ia serahkan kepada jaksa federal.
 
Dikutip dari laman Daily Mail, Rabu, 2 Agustus 2023, surat dakwaan tersebut menguraikan sejumlah percakapan menegangkan antara Trump dan Pence menjelang penyerbuan massa ke gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
 
Kala itu, Trump ingin agar Pence menggunakan peran seremonialnya di sesi bersama Kongres, ketika suara Electoral College dihitung pada 6 Januari, untuk membatalkan kemenangan pemilu Joe Biden.
 
Surat dakwaan tersebut mencatat bahwa ketika Pence menelepon Trump di Hari Natal 2020, Trump mengemukakan rencananya.
 
"Saya rasa saya tidak memiliki wewenang untuk mengubah hasilnya," kata Pence dalam surat dakwaan.
 
Di momen Tahun Baru, Pence menerima panggilan telepon dari Trump, di mana ia 'dimarahi' karena tidak mendukung kasus hukum yang dapat menentukan apakah wakil presiden memiliki wewenang untuk menolak atau mengembalikan suara Electoral College ke negara bagian selama proses penghitungan pada 6 Januari .
 
Di momen inilah Trump mengucapkan, 'Anda terlalu jujur' kepada Pence.
 
Belakangan pada hari itu, Trump mendorong para pendukungnya untuk datang ke Washington dengan menggunakan tagline 'stop the steal!' demi membatalkan kemenangan Joe Biden.
 
Pada 5 Januari, Trump dan Pence mengadakan pertemuan pribadi di mana Trump 'menjadi frustrasi' dan memberi tahu wakil presiden bahwa ia harus mengkritiknya secara terbuka.
 
Mendengar percakapan ini, Kepala Staf Pence, Marc Short, memberi tahu pasukan pengaman wakil presiden bahwa Pence mungkin dalam bahaya, dalam keterangan di surat dakwaan.
 
Pence, yang sekarang mencalonkan diri sebagai presiden melawan Trump di pemilihan pendahuluan Partai Republik 2024, menggunakan dakwaan ketiga mantan bosnya itu untuk menyerang mantan orang nomor satu di AS itu.
 
Baca juga:  Di Kampanye Presiden, Pence: Trump Tuntut Saya Pilih Dia atau Konstitusi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan