Ilustrasi oleh AFP.
Ilustrasi oleh AFP.

Rusia Enggan Perpanjang Kesepakatan Ekspor Gandum dari Laut Hitam

Medcom • 14 April 2023 15:05
Moskow: Rusia mengumumkan kesepakatan eskpor gandum Laut hitam tidak akan diperpanjang. Kecuali, jika Barat menghapus sejumlah hambatan untuk ekspor gandum dan pupuk Rusia.
 
Kesepakatan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina dimediasi oleh PBB dan Turki pada Juli 2022 untuk membantu mengatasi krisis pangan global. Konflik antara Rusia dan Ukraina mengganggu ekspor gandum yang memperparah krisis.
 
"Tanpa kemajuan dalam memecahkan lima masalah sistemik tidak perlu membicarakan perpanjangan inisiatif Laut Hitam setelah 18 Mei," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari VOA, Jumat, 14 April 2023.

"Inisiatif Laut Hitam melayani dan terus melayani ekspor komersial Kyiv semata-mata dalam kepentingan negara-negara Barat," tambah Kemlu Rusia.
 
Pada Juli 2022, PBB menyetujui kesepakatan untuk membantu Rusia dengan ekspor makanan dan pupuknya. Hal itu dilakukan untuk meyakinkan Rusia agar memperbolehkan Ukraina melanjutkan ekspor gandum melalui Laut Hitam.
 
Rusia mengatakan bahwa kedua kesepakatan tersebut “satu paket”.
 
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan diskusi dan komunikasi masih berlangsung dengan pihak-pihak terkait. Pejabat PBB bertekad untuk memastikan pelaksanaan kedua kesepakatan tersebut.
 
Pejabat PBB sedang mengupayakan beberapa masalah teknis terkait ekspor Rusia.  Namun, Dujarric mencatat telah didapat beberapa hasil konkret yang berkontribusi pada peningkatan volume perdagangan gandum, tarif pengiriman yang lebih rendah, dan peningkatan jumlah kapal yang bersandar di pelabuhan Rusia untuk pupuk dan penurunan asuransi.
 
"Jadi kita telah membuat beberapa kemajuan, tetapi kita terus mendorong untuk membuat lebih banyak lagi," kata Dujarric.
 
Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi yang ketat terhadap Rusia sejak invasi ke Ukraina pada Februari lalu. Meski begitu, Ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak dikenakan sanksi.
 
Namun, Moskow mengatakan terdapat sejumlah kendala ekspor. Di antaranya pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi.
 
Kemlu menegaskan Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) harus terhubung kembali ke sistem pembayaran SWIFT, pasokan mesin dan suku cadang pertanian harus dilanjutkan, dan pembatasan asuransi dan reasuransi dicabut.
 
Tuntutan lain meliputi akses ke pelabuhan, pengoperasian kembali pipa amonia Togliatti-Odesa yang memungkinkan Rusia memompa bahan kimia tersebut ke pelabuhan Ukraina. Rusia juga meminta pengaktifan kembali aset dan rekening perusahaan yang terlibat dalam ekspor makanan dan pupuk.
 
"Penghapusan hambatan terhadap ekspor pertanian domestik seharusnya terdapat dalam kerangka pelaksanaan Memorandum Rusia-PBB," kata Kemlu Rusia.
 
Rusia mengatakan ada kegagalan dalam rezhim inspeksi kapal yang membawa gandum dari Ukraina.
 
"Saat ini, 28 kapal yang membawa lebih dari 1 juta ton makanan menunggu inspeksi di perairan wilayah Turki," kata Kemlu Rusia.
 
Mereka menuduh staf PBB di Pusat Koordinasi menolak menyusun jadwal inspeksi. (Vania Augustine Dilia)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan