"Kedua pemimpin berbicara melalui sambungan telepon. Mereka mendiskusikan pendekatan baru terhadap keimigrasian kawasan," ujar pernyataan dari tim transisi Biden, dikutip dari laman The Globe and Mail pada Minggu, 20 Desember 2020.
Selain itu, Biden dan Lopez Obrador juga mengaku sama-sama ingin mengatasi masalah terkait alasan mengapa warga El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Meksiko bagian selatan ingin pergi ke Negeri Paman Sam.
"Biden bertekad membangun infrastruktur dan kapasitas kawasan serta perbatasan untuk memfasilitasi pendekatan baru dan manusia terhadap keimigrasian, yang tetap menghormati norma-norma internasional terkait perlakuan terhadap para pencari suaka," sebut tim transisi Biden.
Baca: Imigran Coba Terobos Perbatasan Meksiko untuk Mencapai AS
Sebelumnya pada pekan ini, Lopez Obrador mengindikasikan kerja sama dengan pemerintahan baru AS di bawah Biden dalam keimigrasian, yang selama ini selalu menjadi isu sensitif dan kontroversial.
Hubungan AS dan Meksiko terkait keimigrasian memburuk di bawah pemerintahan Donald Trump. Trump meminta Meksiko untuk berbuat lebih banyak dalam memangkas jumlah imigran yang datang ke AS.
Tidak hanya itu, Trump juga meminta agar Meksiko menampung para pencari suaka saat formulir pengajuan mereka masih diproses di AS.
Lopez Obrador berharap hubungan dengan AS dapat membaik di bawah Biden. Selain keimigrasian, Biden juga ingin bekerja sama dengan Meksiko di bidang penanganan pandemi virus korona (covid-19), perekonomian, dan keamanan perbatasan.
"Kami menekankan kembali komitmen bekerja sama demi kemakmuran masyarakat dan negara kita," tulis Lopez Obrador di Twitter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News