"Kami juga khawatir bahwa beberapa mungkin berakhir di tangan orang lain yang mendukung perjuangan Taliban," kata pejabat AS, seperti dikutip CNN, Sabtu, 21 Agustus 2021.
"Ketakutan terbesar saya adalah bahwa persenjataan canggih akan dijual kepada musuh kita dan aktor non-negara lainnya yang berniat menggunakannya untuk melawan kami dan sekutu kami," sambungnya.
Sebelumnya, Taliban yang menduduki sejumlah kota dan istana kepresidenan Afghanistan mendapatkan pasokan senjata rampasan milik militer AS. Dari beragam jenis senjata, terdapat sejumlah kendaraan lapis baja dan juga helikopter Black Hawk.
Sejumlah foto dan video menunjukkan Taliban membawa karabin M4 dan senapan M16 yang dipasok AS. Hal ini memicu kekhawatiran dan pertanyaan lain mengenai jumlah senjata yang dimiliki Taliban.
Baca juga: Biden Berjanji Evakuasi Semua Warga AS yang Terjebak di Afghanistan
Namun para pejabat AS menilai masih terlalu dini untuk memberikan rincian tentang senjata dan kendaraan tempur rampasan yang sekarang berada di bawah kendali Taliban. Para pejabat Pentagon pun menyampaikan keprihatinannya atas situasi ini.
"Kami jelas tidak ingin melihat peralatan kami di tangan mereka yang akan bertindak melawan kepentingan kami atau kepentingan rakyat Afghanistan, dan meningkatkan kekerasan dan ketidakamanan di dalam Afghanistan," kata juru bicara Pentagon, John Kirby.
Sementara itu, pemimpin senior Taliban berkumpul di ibu kota Afghanistan untuk memetakan pemerintah inklusif di masa depan. Kelompok ini akan segera mengumumkan susunan pemerintahan Afghanistan dalam beberapa pekan ke depan.
"Para ahli hukum, agama dan kebijakan luar negeri di Taliban bertujuan untuk menyajikan kerangka pemerintahan baru dalam beberapa minggu ke depan," kata seorang pejabat setempat.
Taliban yang berhasil menduduki sejumlah kota dan istana kepresidenan Afghanistan mendapat pasokan persenjataan baru setelah berhasil merampas persenjataan peninggalan AS di negara itu.
AS telah menghabiskan miliaran dolar untuk memasok militer Afghanistan dengan alat-alat untuk mengalahkan Taliban. Namun, jatuhnya Kabul dan kota-kota besar lainnya dengan cepat telah meninggalkan sebagian besar persenjataan itu di tangan para pemberontak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News