Selang beberapa waktu usai penembakan, kepolisian Perm mengaku telah berhasil menahan seorang pria bersenjata. Gubernur Perm, Dmitry Makhonin, kemudian mengonfirmasi bahwa pelaku telah meninggal dunia. Media lokal menyebutkan, pelaku tewas akibat terkena tembakan senjata api.
Baca: 8 Orang Tewas dalam Penembakan di Kampus Rusia
Dalam sebuah tulisan di media sosial sebelum terjadinya penembakan, dilansir dari laman Independent, Bekmansurov menceritakan bahwa dirinya telah meraih surat izin memiliki dan menggunakan senjata api. Ia mengaku memilih Universitas Negeri Perm (Perm State University) sebagai target serangan karena kampus tersebut telah "melakukan kesalahan serius" empat tahun lalu.
"Berapa lama pun saya mengenal diri sendiri, saya selalu memikirkan kematian," tulis unggahan di media sosial yang diduga ditulis Bekmansurov.
"Saya tidak tahu ada berapa banyak yang bisa saya bunuh, tapi saya akan berusaha untuk membunuh sebanyak mungkin," sambungnya.
Menurut keterangan kantor pers Universitas Negeri Perm, pelaku menggunakan sebuah senjata api non-mematikan tanpa mengelaborasi lebih lanjut. Sebagian mahasiswa dan dosen serta jajaran staf universitas bersembunyi di beberapa ruang kelas saat penembakan terjadi.
Kantor berita Tass mengutip seorang sumber kepolisian yang mengatakan bahwa sejumlah mahasiswa sempat melompat dari jendela sebuah kelas saat penembakan terjadi. Kemenkes Daerah Perm mengonfirmasi bahwa korban luka adalah mereka yang terkena tembakan dan yang melompat dari jendela.
Penembakan massal adalah peristiwa yang relatif jarang terjadi di Rusia mengingat adanya kontrol senjata yang ketat. Tapi peristiwa semacam itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Mei tahun ini, seorang siswa di Kazan menyerang bekas sekolahnya, dan menewaskan sembilan orang. Serangan itu menyusul insiden besar tiga tahun sebelumnya di Kerch, Krimea, ketika Vladislav Roslyakov yang berusia 18 tahun membunuh 20 rekannya.
Insiden tersebut merpakan penembakan paling banyak sejak serangan teror 2004 di Beslan. Kala itu, 333 orang tewas, dan banyak dari mereka adalah anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id