Protes menentang antisemitisme di Eropa. Foto: AFP
Protes menentang antisemitisme di Eropa. Foto: AFP

Badan HAM Uni Eropa: Antisemitisme Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Medcom • 09 November 2021 18:07
Wina: Laporan Badan Hak Asasi Manusia (HAM) Uni Eropa (FRA) menemukan, antisemitisme telah tumbuh selama pandemi covid-19, khususnya secara online. Namun, kesenjangan dalam data yang dirilis pada Selasa, 9 November 2021 ini disebut sulit untuk mengukur seberapa buruk masalah sebenarnya.
 
Antisemitisme merupakan prasangka buruk terhadap Yahudi dalam berbagai bentuk yang berhubungan dengan agama, ras, maupun etnik. Antisemitisme meliputi kebencian secara individu, hingga kepada sebuah lembaga terkait Yahudi.
 
Dilansir dari AFP, Selasa, 9 November 2021, laporan tersebut mengatakan, selain kebohongan lama yang dihidupkan kembali, “mitos antisemitisme baru dan teori konspirasi yang menyalahkan orang Yahudi atas pandemi telah muncul ke permukaan”.

“Antisemitisme, terutama online, tumbuh selama pandemi,” kata laporan dari lembaga yang berlokasi di Wina, Austria tersebut.
 
Pada saat yang sama, penelitian lembaga menunjukkan, tindakan antisemitisme secara konsisten tidak dilaporkan. Masalah tersebut sulit diatasi dikarenakan terdapat kekurangan pada data.
 
Laporan tersebut diketahui mendasarkan temuannya pada tinjauan data resmi yang dikumpulkan oleh sejumlah negara anggota Uni Eropa (UE), dan disebut sebagai data tidak resmi yang dikumpulkan oleh organisasi masyarakat sipil.
 
Tidak terdapat data resmi yang tersedia dari dua negara anggota, Hungaria dan Portugal. Kelompok HAM di Jerman pun mencatat, terdapat hubungan antara lonjakan antisemitisme dan pandemi covid-19.
 
Pada awal pertama pandemi, Departemen Penelitian dan Informasi Antisemitisme Berlin (RIAS) mengatakan, 44 persen dari insiden yang tercatat terkait dengan virus korona. 
 
Selain itu, sebuah federasi komunitas Yahudi di Republik Ceko mencatat, 874 insiden pada 2020, angkanya naik dari 694 pada tahun sebelumnya. 
 
Hampir semuanya dipublikasikan di media atau online. Laporan tersebut juga menjelaskan, terdapat keprihatinan dengan teori konspirasi antisemitisme yang secara khusus berhubungan dengan pandemi.
 
“Antisemitisme adalah masalah serius. Tapi tanpa data, kami tidak tahu seberapa serius itu,” ujar Direktur FRA, Michael O'Flaherty dalam sebuah pernyataan yang memperkenalkan laporan tersebut.
 
O'Flaherty meminta, negara UE mendorong pelaporan insiden semacam itu dan meningkatkan pencatatan serta pengumpulan pengumpulan data, “Dengan itu, kita akan lebih mampu mengatasi kebencian dan prasangka terhadap orang Yahudi.” (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan