Presiden Joko Widodo berbicara di KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021. (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Joko Widodo berbicara di KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021. (BPMI Setpres/Laily Rachev)

Jokowi Ungkapkan Kebijakan Indonesia di Bidang Transisi Ekonomi dan Energi

Marcheilla Ariesta • 02 November 2021 15:26
Glasgow: Presiden Joko Widodo membicarakan kebijakan-kebijakan apa saja yang sudah diambil Indonesia dalam mengatasi transisi ekonomi dan energi. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di rangkaian KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia.
 
"Presiden menegaskan, transisi ekonomi dan energi akan berjalan lebih cepat jika terdapat kerja sama internasional, investasi, dan teknologi hijau yang affordable," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pembaruan pers, Selasa, 2 November 2021.
 
Di sektor energi, Indonesia juga terus melangkah maju dengan pengembangan ekosistem mobil listrik dan pembangunan pembangkit tenaga surya terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan energi baru terbarukan, termasuk biofuel, serta pengembangan industri berbasis energi bersih, termasuk pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara.

"Tetapi, hal itu tidak cukup. Kami, terutama negara yang mempunyai lahan luas yang hijau dan potensi dihijaukan serta negara yang memiliki laut luas yang potensial menyumbang karbon membutuhkan dukungan dan kontribusi dari negara-negara maju," jelas Presiden.
 
Presiden memastikan bahwa Indonesia akan terus memobilisasi pembiayaan iklim dan pembiayaan inovatif seperti pembiayaan campuran, obligasi hijau, dan sukuk hijau. Menurut Presiden Jokowi, penyediaan pendanaan iklim dengan mitra negara maju, merupakan game changer dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di negara-negara berkembang.
 
Baca:  COP26 Momentum RI sebagai Tujuan Investasi Hijau
 
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi telah melakukan pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan Inggris. Dalam pertemuan tersebut, dihasilkan komitmen investasi sebesar USD9,29 miliar (setara Rp132,4 triliun).
 
"Pertemuan berlangsung dengan sangat baik, selain karena adanya hasil konkret investasi, juga karena investasi difokuskan pada investasi hijau," tutur Menlu Retno.
 
Ia mengatakan, dengan investasi sebesar itu, terlihat jelas kepercayaan investor Inggris terhadap Indonesia.
 
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai apa yang sudah dilakukan Indonesia dalam memenuhi komitmen kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC).
 
Di KTT COP26, Presiden Jokowi memberikan pidato nasionalnya di hadapan para pemimpin dunia. Ia menjadi pembicara keempat setelah Spanyol, Mauritania, dan Amerika Serikat (AS).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan