Pendukung sayap kiri Prancis merayakan kemenangan pemilu. Foto: AFP
Pendukung sayap kiri Prancis merayakan kemenangan pemilu. Foto: AFP

Tak Ada Pemenang Dominan dalam Pemilu Putaran Kedua Prancis

Fajar Nugraha • 08 Juli 2024 19:21
Paris: Partai sayap kanan Prancis, National Rally berada di posisi ketiga dalam putaran kedua pemungutan suara dalam pemilihan parlemen. Tidak ada hasil dominan, membuat partai hasil berkoalisi jika ingin berkuasa penuh.
 
Partai sayap kanan Marine Le Pen diperkirakan akan muncul sebagai kekuatan dominan dalam politik Prancis menyusul keputusan Presiden Emmanuel Macron untuk mengadakan pemilihan dadakan.
 
Namun, koalisi New Popular Front (NPF) yang berhaluan sayap kiri diperkirakan akan memenangkan kursi terbanyak mencapai 182 dalam putaran kedua pemungutan suara pemilihan parlemen.

“Kelompok sentris Presiden Emmanuel Macron, Ensemble, diperkirakan akan memenangkan 163 kursi dengan National Rally (RN) di posisi ketiga dengan perkiraan 143 kursi,” menurut BFM TV, seperti dikutip Mers, Senin 8 Juli 2024.
 
Setelah RN muncul dari putaran pertama pemungutan suara sebagai partai yang unggul, partai-partai berhaluan tengah dan kiri sepakat untuk menarik 221 kandidat, termasuk 83 dari kubu Presiden Macron dan 132 dari NPF, untuk menghindari putaran ketiga.
 
Le Pen mengatakan, “kemenangan RN hanya tertunda”. Le Pen menambahkan bahwa ia "melihat benih-benih kemenangan di masa mendatang dalam hasil hari ini".
 
Ia juga menggambarkan posisi Macron sebagai "tidak dapat dipertahankan".
 
Jordan Bardella, presiden National Rally, mengatakan, "Kita telah dilemparkan ke dalam pelukan kaum ekstrem kiri dan Jean-Luc Melenchon."
 
Ia mengatakan koalisi yang dibentuk sebagai respons atas keberhasilan RN di putaran pertama telah "melumpuhkan" sistem politik Prancis dan Macron telah "mendorong negara itu menuju ketidakpastian dan ketidakstabilan".
 
"Saya tahu berapa banyak juta orang Prancis yang pasti frustrasi," tambah Bardella.
 
Kantor Macron mengatakan, "Presiden, sebagai penjamin lembaga kami, akan menghormati pilihan rakyat Prancis."
 
Dikatakan pula bahwa ia sedang menganalisis hasil tersebut dan menunggu gambaran lengkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan