“Indonesia dan Austria telah menandatangani MoU Rekrutmen Pekerja Profesional dan Terampil pada Mei lalu,” kata Retno dalam pernyataan pers virtual, Rabu, 26 Juni 2024.
Austria saat ini menghadapi tantangan shortage workforce atau kekurangan tenaga kerja yang diestimasi memerlukan sekitar 15.000 tenaga kerja dari negara Non-UE hingga 2027. Untuk itu, kata Retno, ia mendorong agar implementasi kerja sama ini dapat segera terealisasi, untuk membuka akses pasar tenaga kerja Austria bagi pekerja terampil dari Indonesia.
“Saya juga mengapresiasi dukungan Austria senilai 40 juta Euro bagi pembangunan Pusat Pelatihan Vokasi di Medan, Serang dan Makassar,” ucap Retno.
“Kami berdua menyambut baik peningkatan intensitas kerja sama pendidikan tinggi antar kedua negara, baik yang dibiayai oleh LPDP, Indonesia–Austria Scholarship Programme (IASP), maupun the ASEAN-European Academic University Network program,” imbuhnya.
Untuk kerja sama pendidikan, kedua menlu sepakat untuk memperbaharui dan memperluas kerja sama Pendidikan, antara lain dengan memasukkan elemen- elemen kerja sama baru, seperti pelatihan untuk pengajar, kelas bahasa, program siswa magang, dan dual degree program.
Menlu Retno juga membahas kerja sama di bidang pariwisata, khususnya untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan. Austria, katanya, mengindikasikan ketertarikannya untuk mendatangkan pekerja terampil di sektor pariwisata dan hospitality.
Di bidang selanjutnya, yaitu kerja sama antarmasyarakat, keduanya menyambut baik pelaksanaan Indonesia-Austria Interfaith and Intercultural Dialogue (IAID) ke-8 di Bandung bulan depan.
“Indonesia-Austria Interfaith and Intercultural Dialogue (IAID) ke-8 akan membahas isu perubahan iklim, perempuan dan tentunya diskusi untuk mengurangi kesenjangan antar umat beragam,” ucap Retno.
Di bidang perdagangan, Retno mengatakan, Austria adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia di Eropa Tengah. Nilai perdagangan kedua negara mencapai hampir USD 500 juta atau naik 9.8 persen pada tahun lalu.
“Dan kita sepakat agar perundingan Indonesia-EU CEPA dapat segera diselesaikan karena akan dapat memperkuat hubungan perdagangan investasi kedua negara,” seru Retno.
Untuk investasi, angka juga menunjukkan peningkatan. Tahun lalu, investasi Austria meningkat nilainya hingga 51 persen dibanding 2022, dengan nilai proyek lebih dari USD 100 juta, termasuk untuk proyek pembangunan pabrik hydropower dan teknologi transportasi.
Baca juga: Menlu Retno Desak Negara Nuklir Ratifikasi Annex II CTBT
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News