Presiden AS Joe Biden umumkan proposal gencatan senjata di Gaza tanpa minta persetujuan PM Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)
Presiden AS Joe Biden umumkan proposal gencatan senjata di Gaza tanpa minta persetujuan PM Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)

Langka Nih, AS Tak Minta Izin Israel Saat Umumkan Proposal Gencatan Senjata Biden

Marcheilla Ariesta • 06 Juni 2024 15:28
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara terbuka mengumumkan proposal gencatan senjata di Gaza yang dikembangkan oleh Israel dan AS dan dikirim ke Hamas. Namun, rupanya ia membuat pengumuman tersebut tanpa meminta persetujuan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
 
Masalah ini disampaikan tiga pejabat AS, dilansir dari CGTN, Kamis, 6 Juni 2024.
 
Keputusan untuk mengumumkan secara sepihak – sebuah langkah yang tidak biasa dilakukan Amerika Serikat dengan sekutu dekatnya – adalah tindakan yang disengaja. Menurut para pejabat, hal ini dilakukan agar mempersempit ruang bagi Israel atau Hamas untuk mundur dari perjanjian tersebut.

“Kami tidak meminta izin untuk mengumumkan proposal tersebut,” kata seorang pejabat senior AS, yang tidak bersedia disebutkan namanya untuk berbicara secara bebas tentang perundingan tersebut.
 
“Kami memberi tahu Israel bahwa kami akan memberikan pidato mengenai situasi di Gaza. Kami tidak menjelaskan secara rinci mengenai apa yang terjadi,” sambungnya.
 
Selama berbulan-bulan, perunding dari AS, Mesir dan Qatar telah berusaha menengahi diakhirinya konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang, namun kesepakatan terbukti sulit dicapai.
 
Proposal tersebut diumumkan pada Jumat, yang menyerukan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan militer Israel dari wilayah berpenduduk Gaza dan pembebasan beberapa sandera sementara “pengakhiran permusuhan secara permanen” dinegosiasikan melalui mediator.
 
Mereka berupaya untuk melanjutkan kesepakatan yang diterima Hamas awal tahun ini dengan mempertahankan gencatan senjata saat negosiasi terus berlanjut, dengan tujuan mencapai penghentian permusuhan secara permanen, yang merupakan tuntutan lama Hamas.
 
Pengumuman Biden dan penyusunan proposal tersebut sebagai kesepakatan yang “ditawarkan Israel” dimaksudkan untuk meningkatkan harapan akan gencatan senjata dan memberikan tekanan pada Netanyahu, kata Jeremi Suri, seorang profesor sejarah dan hubungan masyarakat di Universitas Texas di Austin.
 
“Biden berusaha menghalangi Netanyahu agar menerima proposal tersebut,” kata Suri.
 
Ketika ditanya apakah pengumuman Biden merupakan upaya untuk memberikan tekanan pada Netanyahu, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa tidak ada yang bisa mencegah Israel menghancurkan Hamas dan kemampuan pemerintahannya.
 
“Gagasan bahwa tekanan akan menyebabkan Israel bertindak bertentangan dengan kepentingan nasionalnya adalah hal yang konyol,” kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.
 
“Tekanan harus diberikan pada Hamas,” tegas pejabat Israel tersebut.
 
Berbicara kepada wartawan pada Senin, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby membantah bahwa pemerintah berusaha untuk "mengganggu" pemimpin Israel tersebut.
 
Baca juga: Biden Cabut Komentar Terkait Netanyahu yang 'Bermain Politik' di Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan