Sebagai bukti transparansi, Kepala Polisi Grand Rapids Eric Winstrom merilis empat video insiden yang berasal dari dashcam petugas, bodycam, rekaman ponsel saksi kejadian, dan kamera keamanan rumah terdekat.
Laman New York Times, Kamis, 14 April 2022 melaporkan, korban teridentifikasi sebagai Patrick Lyoya. Ia adalah seorang pria kulit hitam berusia 26 tahun.
Saat kejadian, Lyoya sedang mengemudi melewati area perumahan di tengah hujan pada Senin 4 April lalu. Seorang polisi yang sedang berpatroli mendapati plat yang terpasang di mobil Lyoya tidak selaras dengan data kepolisian.
Kemudian,Lyoya pun diminta untuk minggir ke tepi jalan. Dalam video-video tersebut, Lyoya terlihat keluar dari mobilnya. Sang petugas polisi memintanya untuk kembali masuk ke dalam mobil.
Karena tampak kebingungan, Lyoya pun ditanya apakah ia dapat berbicara bahasa Inggris.
“Kesalahan apa yang saya lakukan?” tanya Lyoya setelah mengonfirmasi bahwa dia dapat berbicara bahasa Inggris.
Setelah berbicara sejenak, sang petugas tiba-tiba menangkap Lyoya. Kemungkinan karena terkejut, pria itu menarik dari dan mulai berlari.
Petugas polisi berhasil menghentikan langkah Lyoya dan keduanya sempat bergulat di halaman depan rumah-rumah Grand Rapids. Seorang penumpang yang sebelumnya berkendara dengan Lyoya keluar dari mobil, dan mendokumentasikan kejadian itu di ponselnya.
Petugas polisi itu menodongkan pistol taser ke arahnya. Namun, Lyoya menepis pistol taser tersebut dan berusaha merebutnya dari tangan polisi.
“Lepaskan tasernya!” sang petugas polisi terdengar berteriak dalam rekaman itu.
Dua upaya untuk menembakkan pistol taser ke arah Lyoya gagal dan meleset. Kedua pria terus bergelut di tanah, sang polisi mendesak Lyoya untuk berhenti bertarung.
Petugas polisi tersebut pada akhirnya berhasil berlutut di belakang Lyoya yang terbaring telungkup di tanah. Rekaman video menunjukkan petugas meraih sesuatu dari sabuknya. Tak lama kemudian, terdengar dentuman suara tembakan.
Rekaman video menunjukkan Lyoya yang tak lagi bergerak. Sang petugas pun bangkit dari posisi berlutut dan terdengar melaporkan penembakan tersebut kepada petugas operator.
Kepolisian Grand Rapids belum mempublikasikan nama petugas yang menembak mati Lyoya. Winstorm mengatakan, petugas itu sedang dalam cuti berbayar dan sudah ditangguhkan.
Investigasi atas tindakan petugas itu sedang berlangsung dan belum ada dakwaan yang dibuat. Winstorm mengatakan, tidak ada senjata selain pistol petugas dan taser yang ditemukan di tempat kejadian.
Seperti di banyak kota di AS, polisi Grand Rapids kerap dikritik akibat tindak kekerasan, terutama terhadap orang kulit hitam. Padahal jumlah orang kulit hitam tercatat sebanyak 18 persen dari populasi di sana.
Kematian Lyoya dinilai semakin meningkatkan ketegangan antara hubungan warga dan kepolisian Grand Rapids.
Sebuah survei pada 2020 menunjukkan, penduduk kulit hitam mengatakan mereka lebih tidak percaya pada polisi Grand Rapids daripada warga kulit putih dan Hispanik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News