Putin mengumumkan 'operasi militer khusus' di timur Ukraina dalam pidato yang disiarkan televisi setelah ledakan dilaporkan di pinggiran sejumlah kota, termasuk Kharkiv, Kramatorsk, Mariupol, serta ibu kota Kiev.
Bandara di Ukraina pun telah ditutup sementara dalam upaya untuk mencegah kemungkinan pendaratan pesawat Rusia. Sementara Rusia juga telah menutup wilayah udaranya sendiri di sekitar perbatasan dari akses sipil selama empat bulan ke depan.
“Pertahanan udara kami berhasil menembak jatuh sebuah pesawat Rusia di Ukraina timur. Selain itu secara lima pesawat Rusia dan satu helikopter di wilayah Luhansk timur, juga berhasil ditembak jatuh,” ujar klaim dari militer Ukraina, seperti dikutip dari Unilad, Kamis 24 Februari 2022.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah laporan bahwa salah satu pesawatnya telah ditembak jatuh.
Menurut laporan kantor berita Rusia, LBC, mereka mengklaim telah menyerang infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan merusak pertahanan udara Ukraina.
Koresponden Sky News Stuart Ramsay mengatakan ‘bisa saja terjadi tetapi tidak mungkin' bahwa pesawat Rusia telah ditembak jatuh.
Luhansk, di mana Ukraina mengklaim telah mengambil enam pesawat, sebagian dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia dan diakui sebagai independen oleh Putin awal pekan ini.
Anton Gerashchenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, mengonfirmasi 'invasi telah dimulai' dengan 'serangan rudal ke Kiev' pada dini hari Kamis, 24 Februari.
Dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya, Gerashchenko menambahkan bahwa pusat kendali seperti lapangan terbang dan markas militer telah diserang oleh penembakan di Kiev dan Kharkiv, dan tembakan artileri telah terjadi di sepanjang perbatasan.
“Ratusan warga sipil Ukraina telah dilaporkan tewas dalam beberapa jam sejak tank Rusia dan Belarusia melintasi perbatasan ke negara itu,” menurut kontak CNN di kementerian dalam negeri.
Mengutip pejabat tersebut, CNN melaporkan, 'Di seluruh negeri, sebagai akibat dari serangan ini, ada ratusan korban.'
Para pemimpin dan pejabat di Barat telah mengutuk keputusan Putin untuk melancarkan invasi, dengan pernyataan dari kementerian luar negeri Ukraina yang mengatakan, 'Ini adalah tindakan perang, serangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, pelanggaran berat terhadap Statuta PBB dan norma-norma dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional.'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News