"Yang paling penting bagi kami, di samping situasi di Ukraina adalah keadaan di kawasan kami," kata Ardern, dikutip dari AFP.
"Kami akan mendorong Amerika Serikat untuk benar-benar melanjutkan dan memperkuat keterlibatan di kawasan, termasuk keterlibatan ekonomi, yang sangat penting bagi kawasan kami," sambungnya.
Pertemuan itu menjadi lebih penting karena Selandia Baru dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan kekhawatiran tentang kehadiran Tiongkok di kawasan. Terlebih, Beijing telah menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.
Tiongkok membuat dorongan bersama untuk menumbuhkan pengaruh mereka di kawasan tersebut. Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi saat ini berada di Tonga, sebagai bagian dari tur di seluruh kawasan Pasifik Selatan.
Kepada media Selandia Baru, Ardern mengatakan bahwa selain bertemu dengan Biden, dia juga berharap bertemu dengan Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan koordinator Indo-Pasifik AS Kurt Campbell.
"Ini bukan mengenai pengumuman, atau inisiatif baru. Tapi sebenarnya tentang (penguatan) hubungan," terang dia.
Ardern berada di Amerika Serikat sebagai bagian dari delegasi perdagangan yang mempromosikan Selandia Baru dan bisnis. Ia juga menyampaikan pidato kelulusan di Universitas Harvard.
Kedua negara adalah teman dekat. Namun, pertemuan dengan Biden tertunda setelah Ardern dinyatakan positif covid-19 awal bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News