"Ini adalah sebuah tragedi. Dan kami belum mengetahui pasti ada berapa banyak korban tewas maupun skala kerusakannya," ucap Joe Biden dalam sebuah pidato di televisi, dilansir dari laman Al Arabiya, Munggu, 12 Desember 2021.
Setidaknya 78 orang tewas, dengan lebih dari 70 di antaranya berada di Kentucky. Sementara sisanya tersebar di lima negara bagian lain di wilayah Midwest.
Baca: Tornado Terjang Kentucky, 50 Hingga 70 Orang Dikhawatirkan Tewas
Otoritas enam negara bagian khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah. "Apapun yang dibutuhkan, saya akan berusaha memberikannya," kata Joe Biden.
Saat ditanya apakah perubahan iklim berimbas pada intensitas badai dan tornado, ia mengaku "belum dapat berkomentar" dan akan terlebih dahulu bertanya kepada Agensi Perlindungan Lingkungan untuk memastikannya.
"Namun faktanya adalah, kita tentu sadar bahwa semuanya menjadi lebih intens saat iklim mulai menghangat. Dan tentu saja ada dampaknya dalam bencana kali ini, tapi saya belum bisa memberikan data kuantitatif kepada Anda," ungkap Biden.
Ia berjanji akan mengunjungi area terdampak bencana, namun akan terlebih dahulu memastikan jadwal yang tepat agar tidak mengganggu upaya pencarian dan penyelamatan korban. "Tapi saya berencana pergi ke sana," ujarnya.
Sejauh ini Kentucky merupakan negara bagian terparah dilanda tornado. Gubernur Kentucky Andy Beshear mengonfirmasi bahwa beberapa tornado melanda negara bagian yang dipimpinnya.
"Saya khawatir akan ada lebih dari 50 korban tewas di Kentucky. Mungkin angkanya lebih dekat ke kisaran 70 dan 100," tutur Beshear.
Di wilayah Midwest, lima orang tewas dalam terjangan badai dan tornado. Tiga dari lima korban diketahui meninggal di tengah cuaca ekstrem di Tennessee. Dua korban lainnya terpantau ada di Illinois dan Missouri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News